Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliDua Tokoh Muda Tabanan Jadi Narasumber Webinar Nasional

Dua Tokoh Muda Tabanan Jadi Narasumber Webinar Nasional

Dua tokoh muda dari Kabupaten Tabanan yakni I Gusti Putu Winiantara (Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika) dan I Nyoman Wahya Biantara (Perbekel Desa Bengkel, Kecamatan Kediri), tampil sebagai narasumber utama pada web seminar (webinar)

Tabanan (bisnisbali.com)-Dua tokoh muda dari Kabupaten Tabanan yakni I Gusti Putu Winiantara (Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika) dan I Nyoman Wahya Biantara (Perbekel Desa Bengkel, Kecamatan Kediri), tampil sebagai narasumber utama pada web seminar (webinar) tingkat nasional bertajuk ‘Integrasi Data Kabupaten Berbasis Data Desa’ yang diprakarsai oleh Komunitas Open Sistem Informasi Desa (OpenSID) Indonesia, Kamis (12/9). Seorang narasumber lagi adalah Ginanjar Irvan Ashari (Direktur Kerja Sama OpenSID).

Webinar diikuti para Kepala Desa serta perwakilan Dinas Kominfo dari berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Mereka turut berpartisipasi aktif dalam diskusi mengenai pentingnya integrasi data sebagai langkah strategis untuk memperkuat tata kelola data di tingkat desa dan kabupaten.

Dalam paparannya, Winiantara menekankan bahwa integrasi data antara desa dan kabupaten akan membantu meningkatkan efisiensi dalam penyusunan kebijakan daerah. “Pemkab Tabanan berkomitmen menerbitkan regulasi pendukung, menyediakan pusat data terintegrasi serta mengembangkan dashboard kabupaten yang dapat diakses untuk memantau data secara waktu nyata. Ini akan menciptakan tata kelola yang lebih transparan dan akuntabel,” jelasnya.

Wahya Biantara menegaskan pentingnya peran aktif desa dalam mewujudkan program satu data kabupaten. “Desa melalui sistem OpenSID memiliki tanggung jawab untuk menyajikan data yang akurat dan relevan, sehingga kebijakan daerah dapat dirancang berdasarkan informasi yang valid,” ujarnya.

Sementara Ginanjar Ashari menguraikan bagaimana teknologi dapat mempercepat proses integrasi data. Dengan menggunakan teknologi seperti OpenSID, setiap desa mudah memasukkan data yang kemudian terhubung ke sistem di tingkat kabupaten. “Hal ini memungkinkan percepatan pengambilan keputusan yang lebih baik,” ungkapnya.

Ketiga narasumber sepakat bahwa untuk mencapai integrasi data yang efektif, dibutuhkan komitmen pemerintah daerah dan desa serta pengembangan kapasitas aparat desa melalui pelatihan berkelanjutan. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan privasi data melalui regulasi yang ketat, guna memastikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem yang diterapkan. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer