Denpasar (bisnisbali.com) – Quality Tourism atau pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di Bali kini menjadi salah hal terpenting dalam upaya mendukung majunya industri pariwisata serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah ini. Mendukung hal tersebut, salah satunya berharap pengelolaan DTW atau objek wisata agar tersertifikasi.
Demikian tertuang dalam Ngobrol Bareng PUTRI dengan topik “Menjaga Keseimbangan Antara Pariwisata Berkelanjutan dengan Efektivitas Pemasaran” di Denpasar, Rabu (11/9).
Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyampaikan, pariwisata meliputi tiga hal yaitu aksesibilitas (pesawat, transportasi, jalan), ameniti (hotel, restaurant, spa) dan atraksi. Karenanya peran PUTRI sangat besar dalam menentukan kualitas pariwisata Bali termasuk citra pariwisata di Pulau Dewata.
Ia menilai, atraksi wisata hanya terbagi menjadi 3 kelompok yaitu, atraksi budaya, alam dan buatan. Saat itu atraksi budaya peminatnya di atas 50 persen, atraksi alam dan buatan. Seiring berkembangnya jaman, selain 3 kelompok atraksi itu, ada tambahan atraksi yaitu aktivitas dan lingkungan sosial.
Menurutnya wisatawan terbesar ke depannya adalah objek yang menawarkan aktivitas sehingga memerlukan atensi PUTRI. Ia pun menilai, di Badung banyak memiliki ameniti, sementara daerah yang banyak mengelola aktivitas yaitu, Tabanan, Gianyar, Bangli, Buleleng. Namun hingga saat ini belum ada standar sertifikasi usaha, begitu juga sertifikasi kompetensinya.
“Misalnya pelari Marathon, lari dengan rute ke desa lalu digigit anjing, siapa yang sosialisasi ke desa – desa. Lalu bikin usaha spot foto selfi di backdrop bambu, layak engga digunakan. Ini tantangan PUTRI ke depan terbesar,” ujarnya.
Ketua Umum DPP PUTRI Hans Manansang mengatakan, dalam melakukan kerjasama nantinya pihaknya akan bekerjasama dengan Sucofindo. Menurutnya, setelah sertifikasi akan ada klasifikasi obyek wisata seperti klasifikasi hotel berbintang. “Jika sudah sertifikasi, sudah dianggap aman,” ujarnya
Ketua BTB IB Agung Partha Adnyana mengatakan, ada 480 DTW di Bali dan akan mendukung penuh PUTRI. “Kita tidak jualan hotel, transportasi tapi atraksi jadi atraksi, obyek wisata harus prima, maksimal, maka anggota PUTRI juga perlu sertifikasi,” ujarnya.
Ketua DPRD Badung Anom Gumanti mengatakan, Badung memiliki kebijakan yaitu memberikan 10 persen dari pajak hotel dan restaurant disisihkan untuk 6 kabupaten yang ada di luar Badung selain Denpasar dan Gianyar.
Dana tersebur diprioritaskan untuk pembangunan pariwisata seperti infrastruktur penunjang. Selain itu, Badung juga memiliki program promosi lewat badan promosi dan dinas pariwisata serta sudah dibentuk komite ekraf. Program promosi itu keluar negeri.
Ketua PUTRI Bali Inda Trimafo Yuda mengatakan, memang untuk PUTRI pelaku penyedia jasa pariwisata di bidang aktivitas pariwisata. Ada beberapa experience atau aktivitas itu melibatkan alam, hal lain yang lebih berpetualang. “Kalau misalnya tidak bersertifikasi, itu akan membahayakan. Jadi pariwisata kuncinya yang paling penting adalah safety. Jangan sampai pelaku usaha wisata ini yang menyediakan jasa itu kebablasan, karena dianggap satu usaha sukses pasti akan diikuti dengan usaha yang lain,” ungkapnya.
Maka dari itu DPP PUTRI (pusat) sudah berusaha melobi hampir dua tahun ke Kemenparekraf untuk bisa sertifikasi ini seperti hotel berbintang. “Jadi kalau kita booking, hotel bintang 5 kita sudah tahu apa yang diharapkan. Hotel bintang 2 sudah tahu apa yang diharapkan. Jadi engga bisa komplain,” ujarnya.
Sementara PUTRI sendiri menurutnya akan berbicara dengan regulator agar dalam sertifikasi PUTRI dilibatkan dan menjadi sesuatu yang harus karena hal itu menyangkut keselamatan dari wisatawan.
Ia berharap dengan sertifikasi ini level pariwisata Bali bagus dan berkualitas serta safety. Menurutnya, kalaupun sertifikasi nanti diterapkan, PUTRI Bali dikatakan telah siap karena telah memiliki pelaku pariwisata yang bisa dilibatkan menjadi teknisi yang akan memberikan atau menjadi tim sertifikasi.
Ia melihat beberapa usaha usaha di PUTRI telah berpuluh puluh tahun. “Contohnya saya dari True Bali Experience sudah dari tahun 1990 awal. Ada juga Maison, sama,” ujarnya.
Menurutnya anggota PUTRI khususnya di Bali sudah mempunyai pengalaman menjadi pengusaha pariwisata dengan pelaku yang lama. Hal itu membuktikan bahwa mereka tahu caranya dan bisa bertahan. “Jadi apa yang mereka bikin safety. Contohnya rafting, naik kuda di pantai sejak 2000, masih saya bertahan. Bu Yani misalnya taman burung, yang mana burungnya tidak menggigit wisatawan dan burung terpelihara dengan baik. PUTRI siap dengan personal personal yang membantu sebagai tim pemverifikasi,” ucapnya.*dik