Denpasar (bisnisbali.com) –Okupansi kamar hotel di Bali masih mengembirakan. Tingkat penghunian kamar hotel berbintang dan nonberbintang masih terisi cukup sesuai harapan.
Pengelola salah satu hotel di Sanur, Gung Wirtama mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara asal Australia masih cukup tinggi saat ini. Tingkat hunian kamar mengalami pertumbuhan kurang lebih 10 persen. Peningkatan kunjungan wisatawan tersebut karena masih memandang Bali sebagai destinasi terbaik.
“Bagi wisatawan mancanegara Australia, Bali masih dianggap tempat favorit dikunjungi walaupun saat ini Sanur mulai padat dan menimbulkan kesan macet,” katanya.
Sementara itu data BPS Bali yang dirilis September 2024 memuat pada periode Januari-Juli 2024, tercatat sebanyak 3.538.899 kunjungan wisman yang dating langsung ke Bali. Jika dibandingkan dengan periode Januari-Juli 2023, jumlah wisman tercatat meningkat hingga 22,18 persen.
Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Bali pada Juli 2024 tercatat sebesar 68,78 persen, naik sebesar 3,00 poin (m-to-m) dibandingkan dengan TPK pada bulan Juni 2024 yang tercatat sebesar 65,78 persen. Peningkatan TPK (m-to-m) tertinggi tercatat pada TPK Hotel Bintang 2 sebesar 8,18 poin.
Pada Juli 2024, TPK hotel bintang 1 mencapai 60,45 persen atau turun -0,92 poin dari Juni 2024 mencapai 61,37 persen. TPK hotel bintang 2 mencapai 61,83 persen pada Juli 2024 atau meningkat 8,18 poin dari Juni 2024 kisaran 53,65 persen. TPK hotel bintang 3 mencapai 63,63 persen atau meningkat 1,38 poin dari Juni 2024 mencapai 62,25 persen. TPK hotel bintang 4 mencapai 68,96 atau meningkat 0,81 poin dari Juni 2024 mencapai 68,15 persen dan TPK bintang 5 pada Juli 2024 mencapai 73,82 persen meningkat 5,82 poin dari Juni 2024 mencapai 68,00 persen.
Bila dibandingkan dengan TPK pada bulan Juli 2023 year on year (y-on-y), TPK pada bulan Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 5,18 poin. Peningkatan TPK (y-on-y) tercatat pada empat kelas hotel berbintang, dengan peningkatan tertinggi tercatat pada kelas hotel bintang 2 sebesar 10,71 poin.
BPS Bali juga mencatat pada Juli 2024, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel berbintang tercatat selama 2,748 hari, turun 0,002 poin dibandingkan dengan rata-rata lama menginap pada Juni 2024 (m-to-m) yang tercatat selama 2,751 hari. Jika dilihat dari kelompok tamu yang menginap, rata-rata lama menginap tamu asing pada hotel berbintang pada Juli 2024 tercatat selama 3,09 hari, lebih tinggi bila dibandingkan rata-rata lama menginap tamu Indonesia yang tercatat selama 2,28 hari. Bila dilihat menurut kelas hotelnya, rata-rata lama menginap tamu asing pada Juli 2024 tertinggi tercatat pada hotel bintang lima yaitu selama 3,31 hari.
Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu Indonesia tertinggi pada Juli 2024 juga tercatat di hotel bintang lima yaitu selama 2,62 hari. Dibandingkan dengan Juli 2023 (y-on-y), rata-rata lama menginap tamu total (asing dan Indonesia) mengalami peningkatan sebesar 0,18 poin yaitu dari 2,57 hari pada Juli 2023 menjadi 2,748 hari pada Juli 2024.
Hal sama terjadi di TPK hotel non bintang pada Juli 2024 tercatat mencapai 50,03 persen, mengalami peningkatan sebesar 2,98 poin dibandingkan Juni 2024 yang tercatat sebesar 47,05 persen. Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu pada hotel non bintang pada Juli 2024 tercatat selama 2,43 hari, naik 0,03 poin dibandingkan Juni 2024 yang tercatat sebesar 2,40 hari. Jika dilihat dari klasifikasi tamu yang menginap, rata-rata lama menginap tamu asing pada Juli 2024 tercatat selama 2,79 hari, lebih tinggi dibandingkan rata-rata lama menginap tamu Indonesia yang tercatat selama 1,65 hari. *dik