Tabanan (bisnisbali.com)-Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, berencana menerapkan pembayaran nontunai. Terkait rencana ini, manajemen telah melakukan penandatangan MoU dengan pihak ketiga penyedia layanan dan melaksanakan sosialisasi.
Manajer DTW Jatiluwih, I Ketut Purna, mengungkapkan penerapan pembayaran tiket nontunai sudah mulai dilakukan uji coba sekaligus sosialisasi kepada wisatawan dan agen perjalanan. Diharapkan dalam waktu tiga bulan ke depan atau awal Desember mendatang, sistem nontunai sudah murni dilakukan pada pembayaran tiket masuk ke DTW Jatiluwih. “Makanya selama beberapa bulan ke depan ini kami lakukan sosialisasi,” tuturnya, Senin (9/9).
Menurut pria yang akrab disapa Jhon itu, dasar menerapkan pembayaran nontunai pada tiket masuk untuk mencegah munculnya kebocoran pendapatan tiket masuk. Selain itu, sistem nontunai atau cashless akan menunjang keamanan, baik staf manajemen yang menerima pembayaran maupun orang yang membawa uang.
Pihaknya telah melakukan MoU bersama PT Mitra Kasih Perkasa (MKP) yang merupakan perusahaan di bidang jasa teknologi informasi sekaligus sistem integrator untuk penerapan pembayaran nontunai. Mekanismenya nanti ketika menerima pembayaran tiket masuk, uang dari wisatawan akan masuk ke akun mereka, kemudian pada H+2 setelah pembayaran tiket baru masuk ke rekening manajemen Jatiluwih. ‘’PT MKP juga sudah bekerja sama dengan Besakih dan bandara, karena perusahaan ini memang berkecimpung di gerbang pembayaran dan sistemnya sangat transparan,” ujar Ketut Purna.
Sementara itu, rata-rata angka kunjungan wisatawan ke DTW Jatiluwih mengalami tren meningkat saat ini. Agustus lalu jumlah kunjungan wisatawan menduduki posisi tertinggi mencapai 2.000-3.000 orang per hari atau di atas 45-65 persen dibandingkan tahun lalu. Sebagian besar pengunjung adalah wisatawan mancanegara. *man