Tabanan (bisnisbali.com)-Seluruh elemen masyarakat mesti menjaga keharmonisan agar pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati Tabanan pada Pilkada 2024 berjalan damai. Sebab, siapa pun nantinya menjadi pemimpin merupakan putra-putra terbaik Kabupaten Tabanan yang rela mengorbankan seluruh waktu dan kepentingannya untuk negara dan daerahnya.
Harapan itu disampaikan Ketua Badan Pengawas Bawaslu (Bawaslu) Kabupaten Tabanan I Ketut Narta. ‘’Mari menjaga keharmonisan yang ada. Mengkritik boleh tapi tidak saling menjelek-jelekan. Adu argumen boleh tanpa harus saling menjatuhkan. Kita harus bersama-sama bertanggung jawab dalam kompetisi dua bakal pasangan calon di Kabupaten Tabanan,” ujarnya, Jumat (6/9).
Dijelaskannya, meski tidak boleh ada ajakan sekarang, para peserta pemilihan sudah melakukan sosialisasi. Tujuannya agar masyarakat mengetahui bahwa saat ini sudah memasuki tahapan Pilkada Serentak 2024. “Baliho silakan, namun tidak boleh mengajak. Waktunya sangat pendek, mengingat tanggal 25 September baru tahapan masa kampanye,” katanya.
Mantan anggota KPU Tabanan itu melanjutkan, pemasangan baliho sosialisasi harus tetap menjaga estetika, ruang publik serta batas dan jarak antara kedua pasangan bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati. ‘’Kami harapkan KPU Tabanan menentukan zona dan titik pemasangan alat peraga kampanye (APK) serta bisa membuat kesepakatan untuk membatasi jumlah APK nantinya,’’ tegas Narta. *man