Denpasar (bisnisbali.com) –Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa mengajak semua pihak baik pemerintah maupun swasta memulai transisi untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan pola pikir yang optimis, agar dapat mengoptimalkan potensi ekonomi Indonesia secara penuh untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Dia juga menyatakan optimismenya bahwa pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga memasuki masa transisi pemerintahan. Karena ujarnya, Indonesia memiliki fondasi yang kuat dan optimisme ini perlu dijaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi ke depan.
“Upayanya adalah dengan menciptakan optimisme di masyarakat kita, dengan menunjukkan bahwa kita bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang bagus,” jelasnya.
Menurutnya, ada tiga faktor utama yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi, yakni peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pemanfaatan perkembangan teknologi, serta koordinasi yang baik di antara semua pemangku kepentingan atau stakeholders.
“Jadi kalau semuanya bekerja sama, perbaikan atau pertumbuhan (ekonomi) yang lebih cepat akan terbuka lebar,” tambahnya.
Senada hal tersebut, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang hadir sebagai narasumber dalam acara Bloomberg CEO Forum 2024 mengatakan, bahwa kemitraan dan kolaborasi adalah kunci dan penting.
“Dialog dan kerja sama yang berkelanjutan antara sektor swasta dan pemerintah akan menjadi kunci keberhasilan bagi semua. Wawasan anda sangat penting bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan yang tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Beliau juga mengingatkan, dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Indonesia juga harus memperkuat ikatan dalam komunitas ASEAN dan dunia. Sebab, kerja sama regional akan meningkatkan perdagangan, investasi, dan pembangunan konektivitas yang akan memungkinkan untuk memajukan kekuatan kolektif Indonesia.
“Dengan kerja sama regional yang kuat, kita juga dapat mengatasi agenda global bersama kita seperti memerangi pemanasan global, mengurangi kemiskinan dunia, dan mengurangi dampak negatif dari gangguan teknologi,” pungkasnya.*dik