Tabanan (bisnisbali.com)-Penjualan bibit babi di sejumlah peternak di Kabupaten Tabanan melonjak signifikan saat ini. Hal ini sejalan dengan harga jual babi siap potong di tingkat peternak yang mulai meningkat, bahkan sudah menembus Rp50 ribu per kilogram sejak sebulan terakhir.
Salah seorang peternak babi di Desa Baru, Kecamatan Marga, I Ketut Gede Jaya Ada, Minggu (1/9), mengungkapkan harga babi potong di tingkat peternak terus mengalami kenaikan. Terbaru, harga babi sudah menyentuh posisi Rp50 ribu per kilogram. Kenaikan harga babi ini direspons positif oleh sejumlah peternak, terlebih mulai meredanya serangan virus African Swine Fever (ASF) pada babi. ‘’Sejumlah peternak kembali bergairah berusaha dengan membeli bibit babi. Seiring lonjakan harga jual babi di pasaran, permintaan pasar akan bibit juga naik,” tuturnya.
Dijelaskannya, permintaan pasar akan bibit babi usia lepas sapih 5-40 hari naik 300 persen sejak sebulan terakhir. Biasanya pihaknya hanya menjual di bawah 100 ekor, namun kini rata-rata ratusan ekor per bulan. Lonjakan permintaan pasar akan bibit babi sekaligus mendongkrak harga di pasaran yang kini menyentuh Rp1.200.000 hingga Rp1.300.000 per ekor. “Saya sampai tidak ada stok bibit, karena semua bibit sudah dibayar DP oleh konsumen,” ujarnya.
Jaya Ada mengakui naiknya harga babi meski dibarengi meningkatnya biaya pakan, masih membuat sejumlah peternak bisa tersenyum karena mendapatkan hasil atau untung. Lonjakan harga babi ini dipicu oleh meningkatnya permintaan babi untuk antarpulau ke luar Bali, khususnya menuju Sulawesi Utara, Pontianak dan Manado.
Sesuai data Dinas Pertanian Tabanan, estimasi populasi babi di Kabupaten Tabanan mencapai 36.742 ekor. Populasi menyebar di semua kecamatan dengan populasi terbanyak ada di Kecamatan Baturiti mencapai 9.528 ekor. Sementara jumlah populasi babi terkecil ada di Kecamatan Kerambitan hanya 473 ekor. *man