Tabanan (Bisnis Bali)-Sejak 20 Juli lalu hingga penutupan pada 19 Agustus, parade gebogan yang digelar di kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Kecamatan Baturiti, berhasil mendongkrak 30 persen kunjungan wisatawan. Pengunjung didominasi oleh wisatawan mancanegara (wisman).
Manajer DTW Ulun Danu Beratan, I Wayan Mustika, menjelaskan pementasan parade gebogan hampir selama sebulan yang melibatkan 20 desa adat sangat berdampak signifikan pada peningkatan kunjungan wisatawan baik ke Ulun Danu Beratan maupun The Bloom Garden yang juga menjadi lokasi kegiatan pada hari Sabtu dan Minggu. “Kegiatan parade gebogan cukup banyak menyedot perhatian wisatawan. Jadi, tahun mendatang kegiatan ini akan kembali digelar,” ujarnya di sela-sela penutupan parade gebogan, Senin (19/8).
Selain itu, pada tahun berikutnya akan dilakukan penambahan kegiatan dengan mempertontonkan kepada wisatawan tentang cara membuat gebogan. Begitu juga durasi waktu pementasan fragmen tari yang menjadi bagian dari parade gebogan bakal diperpanjang. Batas waktu pementasan per desa adat yang hanya 10 menit akan ditambah menjadi 30 menit. ‘’Ini hasil evaluasi. Mudah-mudahan kegiatan ini akan membuat wisatawan bisa lebih maksimal menonton pementasan parade gebogan pada tahun mendatang,” katanya.
Mustika menerangkan, selama parade gebogan kali ini terjadi peningkatan kunjungan wisatawan mencapai 30 persen per hari. Biasanya atau rata-rata 2.000 wisatawan per hari, kini melonjak menjadi 3.000 wisatawan per hari. Penyumbang lonjakan kunjungan adalah wisman dari India, disusul Prancis, Jerman dan Italia.
Untuk menjaga tren peningkatan kunjungan wisatawan, pada akhir tahun nanti sekaligus dalam rangka momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), pihaknya akan mementaskan seni tari selama 10 hari mulai 20 Desember mendatang. Pagelaran pada momen Nataru diharapkan mampu meningkatkan kunjungan mencapai 50 persen yang didominasi oleh wisatawan domestik. *man