Tingkatkan Okupansi, Hotel Perkenalkan Ragam Budaya Bali ke Wisatawan  

Bali masih menjadi tujuan wisatawan mancanegara (wisman) untuk berlibur karena Pulau Dewata ini memiliki ragam budaya, tradisi dan objek wisata yang terkenal di dunia.

98

Mangupura (bisnisbali.com) –Bali masih menjadi tujuan wisatawan mancanegara (wisman) untuk berlibur karena Pulau Dewata ini memiliki ragam budaya, tradisi dan objek wisata yang terkenal di dunia. BPS Bali mencatat pada periode Januari-Juni 2024, sebanyak 2.911.155 kunjungan wisman yang datang langsung ke Bali. Wisman kebangsaan Australia merupakan yang paling banyak kedatangannya ke Bali pada Juni 2024, dengan jumlah 131.391 kunjungan.

Kekayaan ragam budaya inilah membuat pengusaha hotel asli lokal Bali di Kawasan Legian untuk terus berupaya memperkenalkan nilai-nilai budaya Bali yang kaya dan beragam. Seperti disampaikan Corp. General Manager Fourteen Roses Boutique Hotel di Legian, Bali, I Gusti Bagus Teja Putra. Menurutnya, wisatawan yang datang ke Legian maupun Kuta selain menikmati keindahan pantai juga mencari kenyamanan dan suasana Bali tempu dulu. Karena itu, hotel bintang empat ini berupaya agar para tamu yang menginap bisa merasakan langsung sentuhan dan nilai-nilai budaya Bali di hotel tersebut.

“Saat ini destinasi wisata sangat banyak dengan unggulannya sehingga tidak memungkiri terjadinya peralihan. Kendati demikian Legian masih memiliki daya tarik tersendiri, khususnya di hotel kami, wisatawan Australia dan domestik masih banyak datang,” katanya.

Karenanya hotel terus melakukan peningkatan kualitas dan pelayanan dengan mempertahankan konsep klasik budaya Bali. Bagus Teja menerangkan, tamu-tamu yang tiba di hotel akan disambut dengan pemberian bunga, ada pemberian “bija”, hingga suasana kamar dengan desian klasik dan kontemporer.

Bahkan hotel juga menyiapkan beberapa even khusus di momen tertentu seperti tamu disambut keindahan tarian Bali yang memukau, seperti kecak, tari anoman dna lainnya. Para penari merupakan staf hotel. Melibatkan karyawan sebagai penari menciptakan pengalaman dan peluang bagi staf untuk terus berkembang. Termasuk mengenalkan makanan dan minuman tradisional Bali, seperti jamu.

Selain pertunjukan tari, Fourteen Roses Boutique Hotel di Legian memiliki ruang khusus yang didedikasikan untuk pakaian adat Bali. Tamu-tamu diberi kesempatan untuk mengenakan pakaian adat Bali dan melakukan pengambilan foto shoot.

“Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan pengalaman menginap, mengenalkan budaya dan merasakan keunikan Bali,” ujarnya.

Diakui ini juga bukti hotel ikut berupaya dalam menjaga dan mempromosikan budaya Bali melalui seni dan tarian tradisional. Diharapkan dengan mempertahankan dan mengenalkan budaya Bali ke wisatawan bisa membuat tamu makin terkesan dan selalu datang kembali serta meningkatkan okupansi hotel. Khususnya di ulang tahun Fourteen Roses Boutique Hotel yang tahun 2024 ini memasuki usia 45 tahun. Selain mengadakan acara tumpengan, CSR, upacara bendera di 17 Agustus, senam ceria dan  pertemuan bersama yang melibatkan partisipasi semua departemen.

“Okupansi saat ini sudah mencapai 80 persen di mana wisatawan Australia masih mendominasi kunjungan hotel,” ucapnya.*dik