Tiga Kali Sumbang Inflasi di Bali, Genta Paten Cabai Upaya Jaga Kestabilan Harga  

Selama tahun 2024, cabai rawit sudah tiga kali menjadi salah satu komoditas tertinggi penyumbang inflasi di Provinsi Bali.

463
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja di Denpasar.  

Denpasar (bisnisbali.com) –Selama tahun 2024, cabai rawit sudah tiga kali menjadi salah satu komoditas tertinggi penyumbang inflasi di Provinsi Bali. Bahkan dalam dua bulan terakhir, cabai rawit menjadi komoditas tertinggi penyumbang inflasi dengan kenaikan harga pada Juli 2024 mencapai 52,23 persen (mtm). Oleh karenanya, Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen (Genta Panen) cabai merupakan langkah yang patut diapresiasi sebagai upaya menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat.

“Melalui Genta Paten Cabai ini sekaligus pendampingan kepada petani dan mendorong penggunaan pupuk organik, kami optimis produksi cabai rawit di Bali terus bertambah sehingga dapat menahan kenaikan inflasi yang lebih tinggi,” ucap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja di Denpasar.

Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan Genta Paten cabai, sebanyak 2.000 bibit cabai rawit ditanam di lahan seluas 10 are milik Pemerintah Provinsi Bali di Kota Denpasar. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan produksi dan menekan laju inflasi, mengoptimalkan lahan yang tidak terpakai, dan mempromosikan pertanian di tengah perkotaan.

Bantuan bibit cabai diberikan oleh Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali kepada Subak Yang Batu. Hasil panen akan diserahkan kepada para petani Subak Yang Batu yang akan menggarap lahan dimaksud. Lebih lanjut, PT Pupuk Indonesia melalui PT Petrokimia Gresik turut memberikan bantuan sarana prasarana, seperti pupuk dan pestisida.

Erwin menyampaikan bahwa ke depan, gerakan tanam perlu ditindaklanjuti dengan pemantauan dan pendampingan kepada kelompok tani agar dapat mengantisipasi serangan hama dan menerapkan teknik budidaya yang baik hingga masa panen. Hal ini juga perlu disertai dengan pemasaran hasil panen kepada masyarakat dengan mengoptimalkan peran Perumda Pasar dan Pangan di Provinsi Bali. Lebih lanjut, Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2024 tetap terkendali dan berada dalam rentang sasaran 2,5±1%. *dik