BISNISBALI.com – Besarnya potensi engineering kapal pesiar kini dilirik BPLE Tiara Course. Selama ini, menurut Direktur BPLE Tiara Course, Made Ernita Kurniawati, BBA, MBA engineering kapal pesiar diisi oleh tenaga kerja dari Philipina dan Malaysia.
“Ini menjadi rencana pengembangan program ke depan. Karena kebutuhan akan engineering kapal pesiar sangat tinggi dan di Bali belum ada ke arah itu,” ungkap Made Ernita Kurniawati usai Wisuda Engineering ke-31 BPLE Tiara Course di Denpasar, Jumat (9/8).
Tahun lalu kebetulan ada salah satu alumni BPLE Tiara Course yang tertarik dan didampingi hingga keberangkatan dan pembiayaannya. “Astungkara tahun ini merupakab keberangkatan yang kedua. Saat ini kami sedang bekerja sama dengan agen yang betul-betul bisa mengantarkan anak-anak kami ke kapal pesiar,” tambah Ernita.
Dalam wisuda kali ini, sebanyak 98 persen dari 69 lulusan sudah terserap di dunia kerja. Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan MoU dengan sejumlah lembaga, seperti Bali Super Host, HRA yang merupakan asosiasi HRD yang merekrut SDM di perusahaan, khususnya di hotel dan vila.
“Kami juga menandatangani kerja sama dengan STIMI Handayani, sebagai salah satu upaya memfasilitasi anak didik kami untuk keberlanjutan pendidikan,” imbuh Made Ernita Kurniawati.
Sementara iti, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Ir.Ida Bagus Setiawan.ST.MT dalam sambutannya mengatakan, wisuda adalah akhir dari pengetahuan teoritis dan awal dari kehidupan praktis di Dunia Usaha dan Industri.
“Saya yakin diantara adik-adik tidak seluruhnya ingin menjadi pekerja bahkan ada yang lebih dari itu yaitu menciptakan lapangan kerja atau berwirausaha,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi ketenagakerjaan yang baik, berimplikasi pada kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang baik pula. Salah satu faktor yang menentukan baik buruknya kondisi ketenagakerjaan di suatu Negara adalah kompetensi tenaga kerja itu sendiri. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki semakin tinggi pula kondisi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan suatu Negara tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Bali pada Februari 2024 sebanyak 1,86 persen. Persentase jumlah TPT Februari 2024 turun dibandingkan Februari 2023 sebesar 3,73 persen.
TPT merupakan indikator untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap pasar tenaga kerja. TPT di Bali jauh di bawah angka nasional yang sebesar 4,82 persen. *rah