Denpasar (bisnisbali.com) –Ekonomi Bali pada triwulan II-2024 jika dibandingkan dengan triwulan II-2023 tercatat tumbuh 5,36 persen year on year (yoy). Peningkatan transaksi keuangan serta tumbuhnya kunjungan wisman, diperkirakan menjadi faktor pendorong ekonomi Bali terus tumbuh pada triwulan II-2024 secara y-on-y.
“Catatan tersebut menjadi gambaran ekspansi perekonomian Bali pada triwulan II-2024,” kata Kepala BPS Bali Endang Retno Sri Subiyandani di Denpasar secara daring, Senin (5/8).
Disebutkan pada triwulan II-2024, Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 19,38 persen secara y-on-y. Statistik OJK menunjukkan adanya peningkatan nilai kredit yang disalurkan baik oleh bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) secara y-on-y. Berdasarkan laporan yang dihimpun Bank Indonesia, output bank umum mengalami peningkatan komponen pendapatan sekunder hingga di atas 160 persen. Secara keseluruhan fenomena tersebut mendukung peningkatan nilai tambah yang tercipta.
Peningkatan nilai tambah pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 12,75 persen secara y-on-y didorong oleh jumlah kunjungan wisman yang terus meningkat bahkan melampaui kondisi sebelum pandemi Covid-19. Jumlah kunjungan wisman pada triwulan II-2024 naik 17,86 persen. Indikator Tingkat Penghunian Kamar (TPK) tercatat meningkat, baik untuk kelompok hotel bintang maupun non bintang pada periode triwulan-II 2024 dibandingkan triwulan II-2023.
Endang menyebutkan penyelenggaraan beberapa event internasional di Bali, salah satu yang terbesar yaitu World Water Forum (WWF) pada bulan Mei 2024 berdampak langsung pada tingkat hunian hotel bintang yang naik signifikan khususnya di kawasan Badung Selatan. Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas juga tercatat tumbuh tinggi sebesar 11,34 persen secara y-on-y. Data PT PLN UID Bali menunjukkan total kWh listrik terjual selama triwulan II 2024 meningkat pada kisaran 16 persen.
Peningkatan konsumsi listrik terjadi di semua segmen konsumen dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen layanan khusus sebesar 46 persen. “Sementara segmen bisnis dan industri yang berperan menunjang pariwisata Bali masing-masing tercatat tumbuh pada kisaran 16 persen dan 7 persen secara y-on-y,” jelasnya.
Menurutnya kondisi ini tentunya sejalan dengan kinerja pariwisata Bali yang menunjukkan tren positif sepanjang triwulan II-2024.*dik