Denpasar (bisnisbali.com)-Inflasi Kota Denpasar pada Juli 2024 dibandingkan tahun sebelumnya di bulan yang sama atau year on year (yoy) tercatat sebesar 3,04 persen. Angka tersebut lebih tinggi jika dilihat dari rata-rata nasional, termasuk pula dibandingkan inflasi Provinsi Bali.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Denpasar, tercatat inflasi secara nasional tercatat 2,13 persen dan inflasi di Provinsi Bali tercatat 2,53 persen yoy. Sedangkan tingkat inflasi Kota Denpasat month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) pada Juli 2024 masing-masing sebesar 0,16 persen dan 1,87 persen.
Tercatat inflasi tahunan (yoy) terjadi karena naiknya harga komoditas-komoditas amatan yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran. Di antaranya, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,19 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,17 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,44 persen. Selanjutnya kelompok transportasi sebesar 3,77 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,70 persen serta kelompok pendidikan sebesar 3,20 persen. Kemudian ada pula kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 8,39 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,57 persen. Sedangkan indeks kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen serta kelompok kesehatan sebesar 0,89 persen.
Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar I Wayan Putra Sarjana saat dikonfirmasi, Minggu (4/8) mengatakan, komoditi yang rentan terhadap inflasi yakni cabai rawit, beras dan daging ayam ras. Untuk cabai rawit yang sudah menyentuh Rp80.000 per kilogram dikatakannya, sudah dilakukan operasi pasar dengan memberikan subsidi pada beberapa pedagang di Pasar Badung dan Pasar Kereneng.
Terhadap komoditi lainnya, Sarjana mengaku juga akan operasi pasar dan pasar murah yang bekerjasama dengan intansi terkait lainnya. Selain itu, pihaknya mengaku juga akan melakukan pengecekan pasokan. “Untuk beras, kami akan melakukan pengecekan ke Gudang Bulog,” katanya. *wid