Denpasar (bisnisbali.com) –Bank BPD Bali meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang ’’Indonesia Best Bank Awards 2024’’. Acara bertema “Accelerating Financial Stability with Digitalization Priorities” ini berlangsung di Jakarta pada Rabu malam dan memberikan dua penghargaan sekaligus kepada Bank BPD Bali.
Penghargaan yang diterima adalah ‘’Indonesia Best Bank 2024 for Continuous Digital Innovation to Provide Transaction Convenience and Comfort kategori KBMI I, serta Indonesia Most Acclaimed Company 2024 with Outstanding Provision of Reliable Banking Services to Support Regional Economic Growth’’ kategori Regional Bank KBMI I. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank BPD Bali, Ida Bagus Gede Ary Wijaya Guntur, hadir mewakili Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma.
Dirut Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma menyampaikan rasa syukur atas penghargaan tersebut. “Kami merasa terhormat menerima dua penghargaan ini. Ini adalah pengakuan atas komitmen kami dalam berinovasi secara digital dan memberikan layanan perbankan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi regional. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Bali,” ujarnya.
Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong stabilitas kinerja dan inovasi dalam sektor perbankan serta pembangunan ekonomi Indonesia. “Kami berharap penghargaan ini dapat memotivasi kami dan para pelaku bisnis lainnya untuk terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Bali,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi Group, Muhamad Ihsan, menekankan pentingnya apresiasi terhadap sektor perbankan Indonesia meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan global seperti ketidakpastian kebijakan The FED, situasi geopolitik yang tidak stabil, dan disrupsi rantai pasok. “Sektor perbankan Indonesia menunjukkan kinerja positif dan stabil, dan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap pencapaian tersebut,” ungkap Ihsan.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR) RI, Fadel Muhammad Al-Haddar, juga memberikan pandangannya mengenai tantangan yang dihadapi sektor perbankan, termasuk peningkatan pengawasan digital dan inovasi untuk kemudahan akses konsumen.
“Sektor perbankan harus siap menghadapi tantangan seperti kejahatan siber dan gejolak suku bunga global,” tegasnya.
Haryanto T Budiman, selaku Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI), menambahkan bahwa situasi ekonomi global mempengaruhi kondisi ekonomi domestik, dengan tantangan seperti peningkatan utang dan ketegangan geopolitik.
“Digitalisasi dan teknologi memainkan peran penting dalam ekonomi, namun ancaman keamanan siber juga harus diperhatikan,” ujarnya.*bns
