BISNISBALI.com – Kegiatan Rembug Utama dan Grand Opening Expo KTNA Nasional Tahun 2024 berlangsung di Kabupaten Tabanan, tepatnya di Area De Jukung Resto & Bar Tanah Lot, Desa Beraban, Kediri, Tabanan, Sabtu, (27/6), bertepatan dengan rahina Tumpek Landep. Kehadiran Menteri Pertanian RI diwakil Kepala Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, PJ Gubernur Bali, SM. Mahendra Jaya, Komisi IV DPR RI dan para Gubernur serta Bupati/Walikota se-Indonesia atau yang mewakili dan undangan terkait dalam kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, beserta Ketua DPRD dan Forkopimda Tabanan serta jajaran Pemkab.
Rembug Utama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional adalah merupakan forum diskusi yang diadakan oleh organisasi KTNA untuk membahas berbagai isu dan tantangan yang dihadapi oleh petani dan nelayan di Indonesia. Dimana acara ini melibatkan para petani, nelayan, ahli pertanian, petani milenial pejabat pemerintah, dan pihak terkait lainnya serta menjadi wadah bagi petani dan nelayan untuk menyampaikan aspirasi, masalah, dan kebutuhan mereka kepada pemerintah dan pihak terkait, serta untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas petani dan nelayan di era saat ini.
Memperkuat jaringan dan kemitraan antara petani, nelayan, pemerintah, dan sektor swasta sangat penting dilakukan. Seperti yang dikatakan Menteri Pertanian RI diwakili Dedi Nursyamsi, mengutip perkataan Bung Karno Tahun 1952 di Bogor, bahwa pangan itu adalah hidup dan matinya suatu bangsa. Hanya bangsa yang bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dia akan tetap eksis di muka bumi ini. Tapi sebaliknya, Kalau negara tidak mampu mengatasi pangannya sendiri, tunggu kehancurannya. Oleh karena itu terkait pangan, kita harus lakukan berbagai upaya secara revolusioner, secara radikal, secara habis-habisan, begitu amanat Bung Karno saat itu.
“Tidak ada NKRI tanpa pertanian, tidak ada pangan tanpa pertanian, tidak ada pertanian tanpa petani dan nelayan, tidak ada pertanian tanpa KTNA. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian bahwa sesungguhnya yang menyangga pangan di NKRI yang kita cintai ini tiada lain adalah petani dan KTNA. Begitu pentingnya petani dan nelayan untuk NKRI ini. Untuk itu sekali lagi, pangan tidak boleh bermasalah. Saudara-saudara sekalian, sekarang ini tidak kurang dari 60 negara, tidak kuramg dari 600 juta penduduk di atas muka bumi ini mengalami krisis pangan bahkan ada yang stunting. Jangan sampai krisis pangan ini mampir di negara kita. Setuju?,” seru Dedi saat itu.
Di samping itu, penghargaan dan pengakuan kepada petani dan nelayan berprestasi merupakan hal yang wajib dilakukan cetus Sanjaya. Pimpinan nomor satu di Tabanan saat itu mengatakan, berbicara terkait keberadaan petani dan nelayan di era globalisasi saat ini, ia teringat dengan petikan Bung Karno yang menyinggung mengenai hidup matinya bangsa ini di bidang pangan. Disampaikan, bahwa masalah ini tidak bisa dipecahkan dengan sinisme, sekedar tuduhan maupun dengan sekedar cemoohan. Bung Karno meminta kita semua menjadi pelopor dan pahlawan dalam revolusi pembangunan.
“Atas dasar inilah, Saya menilai betapa pentingnya posisi pelaksanaan Rembug Utama dan Expo KTNA yang dilaksanakan hari ini. Kita semua harus mampu memahami isu-isu strategis global, bisa melakukan pemetaan, mampu mencari solusi-solusi atas permasalahan yang ada dan yang terpenting kita yang hadir disini memiliki komitmen yang sama untuk mewujudkan kedaulatan pangan menuju kejayaan bangsa,” pungkas Sanjaya.
Wujud salah satu komitmen tersebut, Bupati Sanjaya Teken atau Menandatangani Kesepakatan Bersama (KB) antara Bupati Tabanan dengan KTNA Nasional tentang Kaji Penerapan Teknologi Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan. Sanjaya berharap dengan dilaksanakannya event ini akan betul-betul memberikan manfaat, tidak hanya dari sisi ekonomi kepariwisataan, tetapi juga memberikan transfer of knowledge dan transfer of value bagi para petani dan nelayan di Kabupaten Tabanan. *man