Kamis, November 21, 2024
BerandaBaliPenyaluran Kredit Pada Triwulan III Diprediksi Lebih Ketat

Penyaluran Kredit Pada Triwulan III Diprediksi Lebih Ketat

Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan II 2024 meningkat.

Denpasar (bisnisbali.com) –Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan II 2024 meningkat. Hal ini tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 89,1 persen, lebih tinggi dari 60,8 persen pada triwulan sebelumnya.

Meningkatnya pertumbuhan penyaluran kredit baru tersebut terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit konsumsi. Selanjutnya, pada triwulan III 2024 penyaluran kredit baru diprakirakan melanjutkan peningkatan dengan SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 93,6 persen.

Standar penyaluran kredit pada triwulan III 2024 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 2,6 persen. Mayoritas aspek kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat, khususnya biaya persetujuan kredit. Sementara itu, suku bunga kredit diprakirakan lebih longgar.

Hasil survei menunjukkan responden memprakirakan pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun 2024 tetap optimis, dengan prakiraan outstanding kredit yang terus tumbuh. Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.

Bank Indonesia dalam informasi tertulisnya menyampaikan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2024 tumbuh lebih tinggi. Posisi M2 pada Juni 2024 tercatat sebesar Rp9.026,2 triliun atau tumbuh sebesar 7,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,6 persen (yoy). Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,0 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,7 persen (yoy).

Perkembangan M2 pada Juni 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. Penyaluran kredit pada Juni 2024 tumbuh sebesar 11,5 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,4 persen (yoy). Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 3,1 persen (yoy), lebih baik dibandingkan pertumbuhan Mei 2024 sebesar 0,6 persen (yoy).

Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 14,0 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 22,7 persen (yoy) pada Mei 2024.*dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer