Denpasar (bisnisbali.com)-Perbaikan saluran irigasi akan dilakukan pada tiga subak di Kota Denpasar. Dalam perbaikan tersebut akan ada 50 hektar lahan sawah pada masing-masing subak yang terdampak selama pengerjaan fisik. Perbaikan saluran irigasi ini diperkirakan akan memakan waktu selama 2 bulan. Selama Perbaikan petani disarankan untuk menanam tanaman yang membutuhkan sedikit air.
Kabid PSP Dinas Pertanian Kota Denpasar, Ir Ida Ayu Ketut Sukerniati saat diwawancarai Kamis (4/7) mengatakan, tiga lokasi subak yang akan dilakukan perbaikan irigasi yakni Subak Padanggalak, Subak Temaga dan Subak Paang. Masing-masing titik lokasi yang saluran irigasinya diperbaiki ini akan mempengaruhi 50 hektar lahan sawah disekitarnya. “Walaupun di satu subak luasnya kurang dari 50 hektare, namun dampaknya memungkinkan ke subak yang ada di sebelahnya,” ujar Ida Ayu Sukerniati.
Pengerjaan fisik perbaikan saluran irigasi ini kata dia, rencananya akan dimulai pada Agustus nanti. Pengerjaan akan berlangsung sekitar 2 bulan. “Saat ini masih proses e-PL (pengadaan langsung) DED (design engenering detail) dan lanjut proses e-purchasing fisik,” terangnya.
Anggaran yang digunakan yakni bersumber dari Anggaran Pendatanan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kota Denpasar 2024. Namun untuk anggaran pastinya, ia mengaku belum bisa memberikan informasi karena jumlah dana yang dialokasikan juga belum diketahui. Namun Ida Ayu Sukerniati mengatakan, jumlah anggaran per lokasi subak akan ada perbedaan disesuaikan dengan kondisi irigasi yang akan diperbaiki.
Disinggung soal sosialisasi ke petani yang lahannya akan terdampak saluran air, ia mengatakan, sebelumnya saat sosialisasi telah diinformasikan kepada para pekaseh (ketua subak) untuk diteruskan ke petani bahwa akan ada rencana perbaikan saluran irigasi. Demikian nanti menjelang perbaikan pihaknya mengaju akan kembali menginformasikan kepada petani.
Di samping itu ia juga mengatakan, subak-subak yang mendapatkan bantuan perbaikan saluran irigasi pada Agustus nanti sudah panen, sehingga secara otomatis lahan tersebut tidak banyak membutuhkan air. “Yang jelas saat perbaikan nanti kita usahakan tidak sampai menganggu debit air sehingga nanti akan kita atur sesuai permintaan pekaseh dan sawah yang di hilir tetap dapat air,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar AA Gde Bayu Brahmasta mengatakan, pemeliharaan saluran irigasi menjadi bagian penting. Selama beberapa tahun terakhir termasuk tahun ini pihaknya mengaku melakukan kegiatan perbaikan saluran irigasi untuk pengamanan pasokan air. Selain itu, petani di Denpasar juga telah mendapatkan bantuan pompa air untuk membantu kebutuhan air terutama saat musim kemarau. *wid
