Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliPerumda BPS Denpasar Lanjutkan Proyek SUJT

Perumda BPS Denpasar Lanjutkan Proyek SUJT

Penggunaan kabel oleh provider masih cukup tinggi di Kota Denpasar.

Denpasar (bisnisbali.com)-Penggunaan kabel oleh provider masih cukup tinggi di Kota Denpasar. Hal ini membuat Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) Kota Denpasar tetap melanjutkan proyek pembangunan Saluran Utilitas Jaringan Terpadu (SUJT) untuk merapikan kabel-kabel provider yang melintang dan semrawut.

Hal itu diungkapkan Dirut Perumda BPS Kota Denpasar I Nyoman Putrawan, Rabu (3/7). Menurutnya, Wali Kota Denpasar sempat melontarkan opsi untuk menggunakan starlink yaitu provider tanpa kabel, namun instruksinya masih tetap melanjutkan proses pembuatan tempat kabel di bawah tanah. Sebab, hasil kajian menunjukkan pemakaian provider menggunakan kabel masih tinggi di Kota Denpasar, ditambah harga starlink masih cukup mahal. “Walaupun ada starlink, penggunaan provider dengan kabel masih tinggi,” jelasnya.

Pihaknya saat ini masih proses menjajaki calon pemrakarsa untuk membuat studi kelayakan atau feasibility study (FS). Sebab, proyek pembangunan SUJT direncanakan dikerjakan mulai November 2024. Perusahaan pemrakarsa tugasnya membuat pra-FS dan FS untuk pengembangan pembangunan SUJT.

Setelah selesai pembuatan FS, pemrakarsa tersebut otomatis nantinya mengikuti pemilihan calon pelaksana pembangunan jaringan utilitas. “Kami sedang berproses mencari calon pemrakarsa. Siapa pun yang mau bergabung bisa mendaftarkan diri dan nantinya akan mendapatkan poin plus saat pembangunan SUJT,” ujarnya.

Putrawan mengatakan, Pemkot Denpasar melalui Perumda BPS komitmen membersihkan kabel-kabel utilitas yang semrawut di jalan. Kabel-kabel tersebut selama ini juga dapat membahayakan masyarakat Kota Denpasar. “Proyeknya ditarget mulai November 2024 untuk satu ruas jalan saja dulu. Oleh karena waktunya sangat dekat, kami terus mengupayakan agar proses secara administrasi terus dikebut,” terangnya.

Pembangunan SUJT tahap pertama akan dipusatkan di kawasan Catur Muka Denpasar hingga radius 10 kilometer. Sementara jaringan SUJT yang dibangun mencapai 20 kilometer. “Ruas jalan radius 10 kilometer tetapi jaringan yang dibangun 20 kilometer karena memakai kiri dan kanan jalan,” imbuhnya. *wid

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer