Denpasar (bisnisbali.com)-Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Denpasar mencatat inflasi sebesar 3,18 persen year on year (yoy) pada Juni 2024. Angka ini lebih rendah dibandingkan Mei 2024 yang mencapai 3,52 persen (yoy). Namun jika dilihat dari 9 kabupaten/kota di Bali, Denpasar menduduki posisi tertinggi.
Berdasarkan data dari BPS Denpasar yang dipublikasi melalui situs resminya, menyebutkan inflasi tahunan (yoy) terjadi karena naiknya harga komoditas-komoditas amatan yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran. Sembilan indeks kelompok tersebut yakni, makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,42 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,99 persen.
Selanjutnya kelompok transportasi sebesar 3,90 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,51 persen, kelompok pendidikan sebesar 6,12 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 7,29 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,72 persen. Sedangkan indeks kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,22 persen dan kelompok kesehatan sebesar 1,39 persen.
Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar I Wayan Putra Sarjana saat diwawancarai, Rabu (3/7) mengatakan, penyumbang inflasi di Kota Denpasar pada Juni 2024 yaitu beras, semangka, air kemasan, parfum, pembelian mobil, wortel, baju kaos berkerah pria, susu bubuk, pembalut wanita, tisu, dan pelembab wajah. “Untuk gula pasir dan minyak, tidak termasuk penyumbang inflasi maupun deflasi pada Juni 2024 , jadi disimpulkan harganya masih stabil, belum terdapat pergerakan naik atau turun yang signifikan dan terus menerus,” katanya.
Terkait komoditi yang mempengaruhi inflasi untuk bulan Juli, ia mengatakan, berkaca pada inflasi pada Juli 2023, komoditi yang tercatat mengalami kenaikan harga atau memberikan sumbangan inflasi antara lain angkutan udara, biaya pendidikan sekolah menengah pertama, canang sari, bimbingan belajar, biaya pendidikan sekolah dasar, daging ayam ras, bawang putih, biaya pendidikan taman kanak kanak, ikan tongkol diawetkan, serta kelompok bermain.
“Jadi biaya pendidikan juga bisa mempengaruhi inflasi dan termasuk komponen yang dihitung andilnya dalam perhitungan inflasi. Kalau dilihat dari pengertian inflasi yaitu kenaikan harga barang dan jasa dalam jumlah besar yang terjadi secara terus menerus dalam periode tertentu maka biaya pendidikan akan diprediksikan masuk sebagai penyumbang inflasi pada saat tahun ajaran baru,” terangnya. *wid