Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaBaliBali Kembali Alami Inflasi, Denpasar Tertinggi 3,18 Persen

Bali Kembali Alami Inflasi, Denpasar Tertinggi 3,18 Persen

Pada Juni 2024, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Bali secara year on year tercatat inflasi setinggi 2,71 persen. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Denpasar sebesar 3,18 persen.

Denpasar (bisnisbali.com) -Pada Juni 2024, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Bali secara year on year tercatat inflasi setinggi 2,71 persen. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Denpasar sebesar 3,18 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) Bali memuat perkembangan harga berbagai komoditas pada Juni 2024 di Provinsi Bali yang diwakili Kota Denpasar, Singaraja, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Tabanan secara tahunan menunjukkan adanya kenaikan.

“Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Bali di 4 kabupaten/kota tersebut, pada Juni 2024 terjadi inflasi y-on-y setinggi 2,71 persen, atau terjadi kenaikan,” kata Kepala BPS Bali, Endang Retno Sri Subiyandani di Denpasar, Senin (1/7).

Dijelaskan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,77 pada Juni 2023 menjadi 106,58 pada Juni 2024. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) Juni 2024 tercatat inflasi sebesar 1,12 persen, sedangkan inflasi bulanan (m-to-m) tercatat deflasi sebesar 0,55 persen.

Menurutnya, inflasi tahunan (y-on-y) terjadi karena naiknya harga komoditas-komoditas amatan yang ditunjukkan oleh naiknya IHK pada sepuluh kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau naik setinggi 4,91 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki setinggi 1,33 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga setinggi 0,20 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga setinggi 0,06 persen.

Selanjutnya, kelompok kesehatan setinggi 1,49 persen; kelompok transportasi setinggi 2,15 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya setinggi 2,63 persen, kelompok Pendidikan setinggi 3,24 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran setinggi 4,18 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya setinggi 1,99 persen.

“Sementara itu, satu kelompok tercatat mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun sedalam 0,03 persen,” jelasnya.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada bulan Juni 2024 antara lain beras, tarif parkir, cabai merah, sigaret kretek mesin (SKM), minyak goreng, biaya akademi/ perguruan tinggi, bawang putih, nasi dengan lauk, pisang, sigaret putih mesin (SPM), air kemasan, emas perhiasan, kopi bubuk, kue basah, gula pasir, pembalut wanita, kue kering berminyak, biaya sekolah menengah pertama (SMP), mobil, dan semangka. Sementara itu, komoditas yang menahan laju inflasi dengan memberikan sumbangan negatif, antara lain ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, canang sari, cabai rawit, daging ayam ras, bawang merah, tongkol diawetkan, kacang panjang, bahan bakar rumah tangga, vitamin, daging babi, sabun cair/ cuci piring, buncis, sabun mandi cair, jeruk, ketimun, sawi hijau, telepon seluler, sabun mandi, kentang, dan buah naga.*dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer