Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliOptimalkan Kinerja Pengairan, Empat Titik Irigasi di Tabanan Direhabilitasi

Optimalkan Kinerja Pengairan, Empat Titik Irigasi di Tabanan Direhabilitasi

Tahun ini Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) melakukan rehabilitasi atau perbaikan empat titik jaringan irigasi.

Tabanan (bisnisbali.com) –Tahun ini Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) melakukan rehabilitasi atau perbaikan empat titik jaringan irigasi. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja dari saluran irigasi yang dampaknya akan memaksimalkan produksi pertanian di daerah lumbung pangan ini.

Sesuai data PUPRPKP empat titik perbaikan irigasi meliputi, pekerjaan peningkatan jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Angseri/Angu yang mengairi lahan pertanian sekaligus terkena dampak dari perbaikan seluas 96 hektar di Kecamatan Baturiti. Selanjutnya pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DI Antosari Bulung Daya yang mengaliri lahan pertanian seluas 661 hektar di Kecamatan Selemadeg Barat, pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DI Tiying Gading yang mengaliri lahan pertanian seluas 410 hektar di Kecamatan Pupuan, dan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DI Sabah Hulu yang mengaliri lahan pertanian seluas 382 hektar di Kecamatan Pupuan.

Kepala Dinas PUPRPKP Kabupaten Tabanan I Made Dedy Darmasaputra, Senin (24/6) mengungkapkan, pengerjaan empat titik saluran irigasi ini sudah dimulai pada awal Juni 2024 dan targetnya akan dikerjakan selama 3 sampai 4 bulan kedepan. Kegiatan perbaikan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan kisaran antara Rp 1,2 miliar hingga Rp 2 miliar.

Terangnya, kondisi empat titik saluran irigasi tersebut memang sudah sangat rusak berat, bahkan kerusakannya sudah lebih dari 50 persen. Selain itu, adanya titik kritis di sejumlah lokasi, dan selama ini optimalisasi fungsi pengairan pada irigasi yang mendapat perbaikan tersebut sangat dibutuhkan, karena mengaliri luasan lahan pertanian yang masih produktif selama ini.

Mengacu pada skala prioritas, maka empat titik irigasi tersebut dilakukan perbaikan pada tahun ini. “Sebenarnya tidak hanya empat titik irigasi saja yang butuh perbaikan. Cuman yang lolos verifikasi sebelumnya, hanya empat titik saja yang bisa kita danai di tahun 2024,” tuturnya.

Jelas Dedy, selama ini rata-rata kinerja irigasi dimasing-masing subak di Kabupaten Tabanan sudah baik dengan berada di posisi 65 persen. Harapannya dengan perbaikan irigasi yang dilakukan akan bisa menaikan dari kinerja hingga di atas 65 persen, khususnya di lokasi irigasi yang mendapat perbaikan.

Dampak ikutannya tentu akan membuat sentra pertanian yang memanfaatkan aliran irigasi akan menjadi lebih maksimal berproduksi. Seperti, petani yang sebelumnya hanya bisa melakukan tanam padi sekali setahun, nantinya dengan perbaikan irigasi ini akan bisa melakukan tanam padi dua kali setahun.

”Ada dua kategori manfaat nantinya. Ada yang akan berdampak pada peningkatan debit volume air dan ada yang berdampak jangkauan air yang lebih luas lagi untuk mengairi lahan pertanian,” ujarnya.

Sementara itu selama proses pengerjaan proyek perbaikan irigasi, pihaknya terus melakukan pengawasan ke lapangan dan saat ini progress pengerjaan masih di posisi 10-20 persen. Selain itu tambahnya, sebelum pengerjaan proyek, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi ke pihak desa hingga subak yang terdampak menginformasikan akan ada proyek perbaikan irigasi. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer