Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliTingkatkan Penyaluran Kredit dan Gerakkan UMKM Bali

Tingkatkan Penyaluran Kredit dan Gerakkan UMKM Bali

Perbankan asli Bali terus berupaya meningkatkan penyaluran kredit dalam upaya mendukung kegiatan ekonomi dan pelaku usaha.

Denpasar (bisnisbali.com) –Perbankan asli Bali terus berupaya meningkatkan penyaluran kredit dalam upaya mendukung kegiatan ekonomi dan pelaku usaha. Termasuk sebagai upaya mendukung program pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi hingga ke hilirisasi.

Dirut Bank BPD Bali Nyoman Sudharma di Denpasar, Rabu (26/6) menyampaikan pada akhir Mei 2024, total kredit yang disalurkan oleh bank milik krama Bali ini mencapai Rp21,6 triliun atau tumbuh sebesar 6,43 persen jika dibandingkan dengan akhir Mei 2023, Rp 20,37 triliun. Bank BUMD Bali ini terus berusaha mendorong peningkatan penyaluran kredit kepada masyarakat melalui berbagai program dan pendekatan langsung agar masyarakat dipermudah mendapatan akses.

“Salah satunya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sangat membantu dalam menggerakkan UMKM di Bali pada khususnya,” katanya.

Selain itu, Bank BPD Bali kembali meluncurkan program Kredit Usaha untuk Sejahtera Unggul dan Maju (Kusuma) yang diperuntukkan bagi debitur KUR Kecil yang tidak dapat memperoleh KUR kembali dan selanjutnya di prospek menjadi debitur kredit komersial dengan plafon kredit menyesuaikan dengan kemampuan membayar (repayment capacity) debitur serta tetap memperhatikan asas kehati-hatian, sampai dengan Mei 2024 posisi kredit UMKM sebesar 50,37 persen.

Bank BPD Bali optimis sudah berada di jalur yang sangat baik untuk mencapai target yang telah ditetapkan di awal tahun ini. Setidaknya hal tersebut sudah tercermin dari terjaganya indikator keuangan, yakni CAR 24,5 persen, ROA 3,73 persen, ROE 29,51 persen, NIM 6,67 persen, BOPO 66,07 persen, LDR 70,02 persen. Bahkan, indikator NPL Gross yang menjadi acuan potensi kredit bermasalah terjaga di angka 1,39 persen pasca berakhirnya relaksasi kredit dampak pandemi Covid-19.

“Berbagai inovasi yang dikerahkan, baik melalui produk maupun layanan perbankan tersebut membuahkan hasil yang dibuktikan dengan berbagai apresiasi dari pemerintah daerah/provinsi hingga nasional yang diraih oleh Bank BPD Bali,” papar Sudharma.

Disebutkan untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15 persen, yakni mencapai 30,97 triliun dari periode Mei 2023 senilai Rp26,9 triliun. Penopang utama pertumbuhan DPK tersebut berasal dari tabungan senilai Rp16,4 triliun, deposito Rp9,6 triliun, dan giro Rp4,8 triliun. Peningkatan DPK ini menjadi salah satu bukti bahwa kepercayaan masyarakat terhadap bank yang berkantor pusat di Kota Denpasar ini masih sangat kuat dan terus meningkat setiap tahunnya. Tidak hanya fungsi menghimpun dana nasabah yang tumbuh signifikan, Bank BPD Bali juga membuktikan sebagai fungsi intermediasi dengan capaian positif dalam hal penyaluran kredit.*dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer