SEBAGAI bank komunitas, sektor perbankan khususnya BPR Kanti terus berupaya memperkuat keberadaan desa adat. Salah satu bentuk dukungan BPR Kanti adalah menggelar Temu Wirasa ‘Pabligbagan MDA-Kanti Ngorta Desa Adat’.
Direktur Utama BPR Kanti, I Made Arya Amitaba, di sela-sela acara Temu Wirasa ‘Pabligbagan MDA-Kanti Ngorta Desa Adat’ mengatakan, pihaknya mengadakan kegiatan ini terkait program kerja sama dengan Majelis Desa Adat (MDA) Bali. “Tahun lalu kami laksanakan kerja sama dengan MDA saat stakeholder gathering memberikan penghargaan ke desa adat dan ToT (Training of Trainers),” ujarnya.
Temu wirasa membicarakan beberapa topik yang sedang disusun untuk dibahas MDA bersama desa adat. Temu wirasa BPR Kanti bersama MDA rencananya dilakukan secara rutin. Pada temu wirasa periode berikutnya akan diangkat berbagai wacana untuk memperkuat desa adat. ‘’BPR Kanti memperkuat desa adat karena BPR adalah bank komunitas. BPR yang ada di tengah masyarakat didirikan saat Pacto 88 tujuannya sebagai community bank,” katanya.
Ditekankannya, BPR Kanti mendukung keberadaan desa adat, masyarakat dan lingkungannya. Sebab, pariwisata Bali ditopang budaya, sedangkan adat dan budaya ditopang dan dikawal oleh desa adat. “Oleh karena itu kami menarik suatu kesimpulan sejatinya perekonomin Bali fondasi dasarnya adalah desa adat. Desa adat kuat, perekonomian Bali akan kuat,” tuturnya. *kup