Rabu, Oktober 30, 2024
BerandaBaliPertumbuhan Ekonomi dan UMKM Perlu Terjaga Stabil

Pertumbuhan Ekonomi dan UMKM Perlu Terjaga Stabil

Pada triwulan I tahun 2024, perekonomian Bali mengalami pertumbuhan secara year on year sebesar 5,98 persen lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 5,86 persen, dengan pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2023 sebesar 5,71 persen.

Denpasar (bisnisbali.com) –Pada triwulan I tahun 2024, perekonomian Bali mengalami pertumbuhan secara year on year sebesar 5,98 persen lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 5,86 persen, dengan pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2023 sebesar 5,71 persen. Pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2023 tersebut sudah lebih baik dari pada tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 yang sebesar 5,6 persen.

Menguatnya perekonomian Bali tidak lepas dari kinerja investasi, bangkitnya industri pariwisata Bali, paralel dengan meningkatnya kunjungan wisatawan. Terkait kondisi tersebut pemerhati ekonomi, Kusumayani, M.M. sangat setuju kondisi ekonomi saat ini telah kembali membaik berkat kerja sama semua pihak, baik pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.

“Membaiknya kondisi ekonomi dan pembangunan karena adanya kolaborasi dan koordinasi semua pihak baik dari sisi pariwisata, investasi, perbankan hingga berpengaruh kepada membaiknya UMKM. Termasuk mulai mengembangkan sektor lain selain pariwisata seperti pertanian dan perikanan,” katanya.

Kini di tengah membaiknya kondisi ekonomi dan UMKM Bali, kata dia, bagaimana menjaga kestabilan agar pelaku usaha ini dapat bertahan dan mampu memperluas pasar baik di dalam maupun di luar negeri. Tentunya juga membuat UMKM Bali dapat naik kelas. UMKM Bali harus mampu memanfaatkan digitalisasi dan marketplace yang telah ada. Begitupula di sektor pariwisata, harus dapat pula lebih maju dan berdaya saing mengingat tantangan industri global. Industri hospitality di Bali mampu meningkatkan layanan, termasuk layanan informasi, menjaga ketersediaan pangan, menjamin keamanan dan kenyamanan, melalui penataan dan perbaikan infrastruktur sekaligus menjaga agar Bali sebagai destinasi wisata dengan kekuatan budaya tetap lestari.

”Kita harapkan ke depannya dengan berbagai perbaikan dan kerja sama semua pihak menghadapi berbagai tantangan maka animo para investor dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di Bali dapat meningkat sehingga percepatan pertumbuhan perekonomian Bali tercapai sesuai harapan dan tepat sasaran,” harapnya.

Sebelumnya Kepala BPS Provinsi Bali Endang Retno Sri Subiyandani menyebut pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali pada triwulan I 2024 tercatat 5,98 persen. Angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,11 persen.

BPS mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata meningkat sebesar 31,05 persen secara year on year. Menurutnya, momen libur Hari Raya Galungan dan Kuningan serta Nyepi juga turut mendorong peningkatan mobilitas dan konsumsi masyarakat Bali.

Endang juga menyebutkan pertumbuhan ekonomi Bali triwulan I 2024 sebesar 5,98 persen secara year on year dengan peningkatan nilai nominal PDRB atas dasar harga konstan dari Rp 37,48 triliun di triwulan I 2023 menjadi Rp 39,72 triliun di triwulan I 2024. Sementara secara quartal to quartal, ekonomi Bali mengalami kontraksi sedalam 4,68 persen dengan penurunan PDRB atas dasar harga konstan dari Rp 41,67 triliun di triwulan IV 2023 menjadi Rp 39,72 triliun di triwulan I 2024.

Sektor akomodasi dan makan minum merupakan lapangan usaha yang menjadi sumber pertumbuhan terbesar ekonomi Bali, yaitu 2,24 persen. Sektor ini tumbuh sebesar 5,98 persen pada triwulan I 2024 secara year on year.*dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer