BISNISBALI.com – Camat Kuta Utara I Putu Eka Parmana menilai pendampingan BTPN Syariah membuat ibu-ibu nasabah terus tumbuh karena diberikan berbagai pelatihan secara rutin.
“Pendampingan BTPN Syariah melalui kumpulan juga membuat ibu-ibu nasabah berhasil, lebih pintar mengelola keuangan, lebih berdaya, dan akhirnya mendorong perekonomian keluarga,” nilai Putu Eka Parmana saat menerima kunjungan Kepala Pembiayaan Area Bali dan Kupang BTPN Syariah Dony Aditya Darmawan bersama nasabah inspiratif Ni Luh Mariani di Kecamatan Kuta Utara, Senin (24/6).
Ia pun mengapresiasi dan mendukung upaya BTPN Syariah dalam memberdayakan masyarakat inklusi, khususnya di Kecamatan Kuta Utara, Badung melalui kumpulan, sehingga terbentuk sosok inspiratif seperti Ni Luh Mariani yang tinggal di Desa Tuka, Dalung, Kuta Utara, Badung.
Tak lupa, ia mengingatkan agar masyarakat memilih lembaga keuangan resmi agar tak terjebak dengan lembaga keuangan ilegal.
Sementara itu, Ni Luh Mariani menjadi sosok nasabah inspiratif karena telah lama bersama BTPN Syariah sejak 2014. Berkat bantuan pinjaman dari BTPN Syariah, usahanya semakin berkembang karena selalu menerapkan empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS) serta telah memberikan dampak positif bagi komunitasnya.
“Bermula dari pembiayaan Rp5 juta, saya percaya diri membangun usaha produksi penjor. Kini, usaha ini semakin berkembang dan pembiayaan dari BTPN Syariah terus meningkat hingga Rp100 juta,” ujar Mariani didampingi suaminya I Gede Dody Budiartha.
Tak tanggung-tanggung, tak hanya dapat mencetak omzet sekitar Rp500 juta dalam setahun, ia juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Saat ini, Mariani memiliki karyawan sebanyak 30 orang dalam memproduksi penjor dan memiliki satu toko tepat di sebelah rumah Bahkan, Mariani tak hanya mejual penjor di dalam negeri. Ia juga sempat mengekspor beberapa alat pembuat penjor ke Amerika Serikat (AS).
Kepala Pembiayaan Area Bali dan Kupang BTPN Syariah Dony Aditya Darmawan menyatakan, tumbuhnya usaha Mariani sebagai nasabah inspiratif tak lepas dari pendampingan yang diberikan oleh para #bankirpemberdaya saat kumpulan.
“Kumpulan yang digelar setiap dua minggu sekali merupakan wadah bagi BTPN Syariah mendampingi masyarakat inklusi dengan memberikan akses keuangan berupa layanan perbankan serta akses pengetahuan dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan,” ungkap Dony Aditya Darmawan.
Kumpulan juga membuat hubungan ibu-ibu nasabah lebih solid dan kekeluargaan, sehingga saling mendukung satu sama lain dalam membangun usaha dan menggapai impian
Kehadiran nasabah dalam kumpulan menjadi sangat penting untuk memastikan nasabah mendapatkan proses pelatihan dan pendampingan dengan optimal serta manfaat berjenjang untuk mewujudkan hidup yang lebih berarti.
Tentang BTPN SyariahÂ
BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi atau mereka yang belum tersentuh layanan keuangan formal (unbankable). Perempuan menjadi target utama pemberdayaan karena Bank percaya, bila perempuan berdaya maka keluarga pasti berdaya.
Adapun dalam memberdayakan masyarakat inklusi, BTPN Syariah tetap menjalankan fungsinya sebagai bank dengan menghimpun dana dari keluarga sejahtera dan kemudian disalurkan sepenuhnya untuk segmen ultra mikro. Dengan demikian, Bank membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk bersama-sama memberdayakan umat.
Program pemberdayaan ini dilakukan oleh petugas lapangan atau Community Officer (CO). Mereka adalah #bankirpemberdaya, perempuan muda lulusan SMA yang terlatih dan memiliki motivasi tinggi dalam mendampingi keluarga prasejahtera produktif di sentra-sentra nasabah dengan mengajarkan empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS).
Peran #bankirpemberdaya dalam mendampingi masyarakat inklusi di berbagai daerah Indonesia dapat dilihat langsung di Instagram @bankirpemberdaya.btpns.
Dengan fokus bisnis tersebut, BTPN Syariah ikut memberdayakan masyarakat inklusi Indonesia. Hal ini terbukti dari hasil survei Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) terhadap sebagian nasabah BTPN Syariah secara sampling dan pemantauan internal BTPN Syariah terhadap setiap nasabah. Hasil survei dan pemantauan tersebut menunjukkan bahwa nasabah yang mengalami kemiskinan ekstrem terus menurun dan jumlah keluarga dengan anak bersekolah meningkat.
BTPN Syariah didirikan pada 2010 sebagai Unit Usaha Syariah BTPN yang diluncurkan pada 2011. Pemisahan sebagai PT BTPN Syariah pada 14 Juli 2014. Terdaftar sebagai PT BTPN Syariah Tbk pada 8 Mei 2018 dan berganti nama menjadi PT Bank BTPN Syariah Tbk pada 4 Juni 2020.
Resmi menjadi kategori Bank BUKU 3 sesuai dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 Juli 2020, Termasuk dalam KBMI 2 (Bank Dengan Modal Inti Di atas Rp6 triliun) pada Oktober 2021
Saat ini BTPN Syariah memiliki lebih dari 14 ribu karyawan yang terdiri dari 96 persen perempuan dan 50 lulusan SMA) yang telah melayani 7 juta nasabah dengan 4,1 juta nasabah aktif di 255,4 ribu komunitas yang berada di 2.600 kecamatan di 26 provinsi Indonesia dan Mendapatkan peringkat AAA (idn) Fitch dengan prospek stabil, dikonfirmasi Maret 2024.