BISNISBALI.com – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berupaya mengakselerasi pengembangan kewirausahaan di Indonesia. Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan, salah satu upaya dengan menggelar program Entrepreneur Development (Entredev) 2024 yang memfasilitasi para pelaku usaha agar memiliki tata kelola bisnis yang baik sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan pengembangan usahanya secara lebih cepat.
Melalui pendamping sebagai enabler, peserta Entredev akan difasilitasi untuk mempraktikkan tata kelola bisnis wirausaha melalui kegiatan konsultasi bisnis dan pendampingan usaha. Metode konsultasi dan pendampingan dirancang secara terstruktur dan berkelanjutan untuk membantu wirausaha dalam mengembangkan usahanya.
“KemenKopUKM melakukan perubahan yang signifikan dimana para Asisten Deputi yang satu dengan yang lain terkoneksi, sehingga program yang kita lakukan tidak putus di tengah jalan. Entredev ini menjadi entry gate bagi wirausaha untuk bertumbuh,” kata Siti Azizah dilansir dalam keterangan resminya di Denpasar, Minggu (23/6).
Program ini fokus pada sektor health, beauty and wellness, agrikultur serta teknologi yang diikuti oleh 2.300 peserta yang tersebar di 33 Propinsi di Indonesia. Peserta terdiri dari sektor teknologi 500 peserta, agrikultur 1.000 peserta dan sektor health, beauty and wellness 800 peserta.
“Kita harap dari 2.300 peserta yang terpilih ini adalah wirausaha inovatif pencipta lapangan kerja. Sebab untuk menjadi negara maju kita butuh minimal 4 persen rasio wirausaha dimana saat ini kita masih tertinggal dengan negara-negara tetangga,” harap Siti Azizah.
Belajar dari program Entredev 2023, program ini telah membantu memperbaiki model bisnis peserta mulai segmentasi pasar, peningkatan omzet per bulan hingga 30-40 persen, akses pada pasar premium dan kesadaran dalam SDGs dengan traceability asal produknya. Selain itu telah terjalin beberapa kolaborasi dengan stakeholder terkait dalam perluasan pasar, e-marketing, pengembangan produk, dan legalitas perizinan.
“Kita harap bapak-ibu semua bisa menjadi agent of change karena kita perlu mengubah paradigma dan pola pikir dari pekerja menjadi pencipta lapangan kerja. Jadi jangan pernah menyerah karena para wirausaha ini diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian nasional,” kata Siti Azizah.
Peserta Entredev 2024 ditetapkan berdasarkan hasil asesmen dengan proses penyaringan yang berdasarkan performansi bisnis dan penguasaan dasar praktik bisnis. Sosialisasi/open call program Entredev 2024 telah dilaksanakan pada 6 Februari-22 Maret 2024 dengan pendaftar lebih dari 4.000 dari 34 Provinsi.
Adapun tahapan kegiatan Entredev 2024 meliputi case session dan pendampingan online, growth sprint untuk mencapai target pertumbuhan jangka pendek, stakeholder meetup, dan collaborative engagement untuk membantu akselerasi usaha wirausaha.
“Entredev tahun ini memasuki tahun ketiga. Dari hasil evaluasi dan pengembangan Entredev 2023, kebaruan tahun ini adalah para stakeholder telah dilibatkan sejak tahap pencapaian target jangka pendek (growth sprint), diharapkan kebutuhan para peserta teridentifikasi lebih awal,” imbuhnya.
Sebagai salah satu komitmen kolaborasi, Deputi Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Zakiyah mengatakan siap mendukung peserta Entredev 2024.
“Untuk dapat mengakuisisi pasar dalam maupun luar negeri dibutuhkan standarisasi, BSN siap memberikan pembinaan khususnya dalam pemenuhan dan penerapan SNI,” ucap Zakiyah.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Wayan Ekadina mengapresiasi KemenKopUKM yang konsisten mengadakan program pendampingan kewirausahaan secara berkelanjutan.
Ekadina mengakui program Entredev 2024 ini dapat menjadi wadah bagi pelaku usaha khususnya di Bali untuk dapat tumbuh berkembang lebih cepat dan tangguh.
“Mudah – mudahan melalui Entredev 2024 yang dimulai dari Bali ini, para pelaku usaha dapat segera berbenah diri, terus berinovasi dan menguatkan tekad untuk menjadi pengusaha yang lebih tangguh dan kuat serta berkelanjutan,” ucap I Wayan Ekadina.
Menurutnya keberlanjutan sebuah program pembinaan terhadap pelaku usaha/ wirausaha melalui Entredev 2024 ini mutlak diperlukan demi menuju Indonesia Emas di tahun 2045. Hal ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 tahun 2022 tentang pengembangan kewirausahaan nasional. *rah