Denpasar (bisnisbali.com) –Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) Bali terus berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata ini dengan berkolaborasi bersama pemerintah maupun pihak eksternal dan internal lainnya.
Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih yang baru terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) Hipmi Bali ke XVI di Sanur, Rabu (19/6) menyampaikan, pengusaha akan ikut mendukung pertumbuhan ekonomi dengan melakukan kolaborasi. Baginya kolaborasi adalah kompetisi yang baru.
“Hipmi tiga tahun ke depan itu akan banyak berkolaborasi dari pihak internal maupun eksternal. Kami sebagai mitra pemerintah tentu kita itu harus berani mendukung maupun mengkritisi apa yang menjadi program-program pemerintah Bali,” katanya.
Ia mencontohkan, ketika kebijakan pemerintah Bali itu tidak mendukung UMKM maka Hipmi itu harus berani mengkritisi dengan membawa solusi, terlebih lagi isu yang lagi hangat di Bali sekarang ini yaitu pemerataan ekonomi.
“Termasuk soal pertanian dan peternakan yang terganggu akibat pembangunan yang masif. Ini akan menjadi salah satu poin utama yang akan kita awasi bersama,” ujar Agung Linggih yang sebelumnya menjabat Bendahara Umum BPD Hipmi Bali 2020-2024.
Ia yang akrab disapa Ajus Linggih ini menjelaskan implementasi dari kolaborasi itu sendiri yaitu membuat badan otonom untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, mengingat Hipmi memiliki wewenang untuk itu. Ia akan membentuk lima badan otonom yang bergerak di bidang hotel dan restoran, art and fashion, agro bisnis, real estate dan properti dan terakhir bidang transportasi dan travel.
“Kenapa 5 otonom ini?, karena ini menggambarkan sebagian besar pelaku usaha Bali atau bahkan seluruh anggota Hipmi berada di industri ini kebanyakan masih hanya menjadi penerima tamu,” terangnya.
“Maka melalui badan otonomi ini, selain bisa berkolaborasi dengan organisasi lain seperti PHRI, Gapensi dan lain-lain, saya berharap juga bisa berkolaborasi dengan daerah-daerah lain melalui badan-badan otonomi ini,” imbuhnya.
Badan-badan otonomi ini, jelasnya, akan menjadi pelepas sekat-sekat Hipmi di Bali dan kabupaten karena di badan otonom ini bergerak sebagai satu kesatuan. Jadi, tidak terpisah antara BPD dan BPC sehingga terbentuk kolaborasi internal maupun eksternal.
”Di sini saya berkeinginan dan berencana untuk membuat Hipmi ini sebagai organisasi pengusaha yang dimana membantu bisnis pelaku usaha di dalam mendukung kemajuan ekonomi,” tegasnya.
Ketum DPD Hipmi Bali 2020-2024 Agus Pande Widura dalam kesempatan sama mengatakan agar kepengurusan yang baru terus memperjuangkan pertumbuhan UMKM di Bali dan melakukan diversifikasi bisnis atau usaha selain di sektor pariwisata. Di tengah gejolak ekonomi global dan era peralihan pemerintahan baru bisa membawa Hipmi Bali ini lebih berkembang ke depannya dengan mengutamakan organisasi. Organisasi pengusaha muda dapat tumbuh dan berkolaborasi dalam proses pembaharuan dan peralihan dari sisi pemerintahan baru.
“Pelaku usaha muda di Bali bisa tumbuh kembang sesuai amanah organisasi meningkatkan jiwa kewirausahaan,” jelasnya.
I Putu Gede Waladipa, Ketua Panitia Pelaksana Musda Hipmi Bali megatakan, di bawah nahkoda yang baru, Hipmi Bali tentu akan bersinergi dengan pemerintahan, teman-teman di daerah sehingga membentuk ekosistem yang baik membentuk pertumbuhan ekonomi yang baik. Termasuk merangkul serta mengangkat perusahaan-pengusaha lokal ke depannya dengan baik. “Itu merupakan PR kami ke depannya di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia posisi masih 3,6 persen yang diharapkan oleh pemerintah di atas 5 persen,” katanya.
Dengan adanya badan otonom maka lini-lini usaha di daerah ini akan bisa tumbuh dan berkembang. Pengusaha-pengusaha muda akan kian bermunculan dan berharap mampu menajrin 1.000 anggota ke depannya.*dik