Pemerataan Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Tidak dipungkiri bahwa di Bali dengan keunggulan pariwisatanya masih ada kesenjangan terkait pemerataan pembangunan.

148
Gede Sumarjaya Linggih

Denpasar (bisnisbali.com)-Tidak dipungkiri bahwa di Bali dengan keunggulan pariwisatanya masih ada kesenjangan terkait pemerataan pembangunan. Pasalnya, pembangunan masih berfokus di Bali Selatan sehingga pergerakan perekonomian juga lebih masif di wilayah ini. Untuk mendukung kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, perlu pemerataan pembangunan ke Bali Utara.

Hal tersebut diungkapkan anggota DPR RI Dapil Bali Gede Sumarjaya Linggih ditemui di sela-sela acara di Renon, Kota Denpasar, belum lama ini. ‘’Pemerataan pembangunan itu penting karena menjadi bagian dari keadilan. Dengan tidak terjadinya pemerataan berarti kesejahteraan masyarakat tidak merata,” katanya.

Menurutnya, memeratakan pembangunan di Pulau Dewata menjadi PR bagi Pemerintah Provinsi Bali. Pemprov yang diberikan kekuasaan membuat aturan dan mengelola anggaran harus bisa mendorong pemerataan pembangunan di wilayah ini.

Satu hal yang penting direalisasikan ialah pembangunqn Bandara Bali Utara. Sebab, Bali sebagai daerah pariwisata maka keberadaan bandara menjadi tolok ukur kemajuan ekonomi. “Artinya, siapa yang lebih dekat dengan bandara akan lebih muncul pertumbuhannya (perekonomiannya). Kalau dulu budaya air, di mana banyak air di situ pertanian maju. Kalau sekarang disebut budaya pariwisata,” jelasnya.

Sumarjaya Linggih menyebutkan, keberadaan bandara akan mempercepat pembangunan. Hal ini bisa dilihat dari potensi di Bali Selatan yang tidak jauh lebih baik dibandingkan Bali Utara. Hanya, Bali Selatan didukung oleh adanya bandara, sehingga pembangunannya begitu pesat.

‘’Lebih dekat Kintamani dari Bali Utara dibanding Bali Selatan. Bedugul juga demikian. Perajin perak lebih dulu di Beratan daripada di Celuk. Semua potensi yang dulu berkembang (di Bali Utara) tergerus oleh Bali Selatan,” imbuhnya. *wid