Denpasar (bisnisbali.com)- Pascapelaksanaan World Water Forum (WWF) di Nusa Dua, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung dibuka kembali. Pembuangan sampah dari Kota Denpasar pun meningkat. TPA Suwung ditutup kurang lebih selama sepekan untuk mendukung kelancaran perhelatan dunia tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa, Senin (27/5), mengatakan peningkatan pembuangan sampah ke TPA Suwung terjadi karena pembuangan sampah ke TPA Mandung, Kabupaten Tabanan, tidak maksimal. Biasanya satu truk bisa mengangkut sampah tiga sampai empat kali ke TPA Suwung, namun ke TPA Mandung hanya satu hingga dua kali karena terkendala jarak yang cukup jauh. “Kami kewalahan karena jarak cukup jauh, jadi pengangkutan tidak maksimal,” ungkapnya.
Oleh karena TPA Suwung baru dibuka, pada hari kedua pengangkutan sampah sempat mengalami kemacetan. Ditambah lagi swakelola cukup kencang dalam membuang sampah yang membuat sampah ke TPA meningkat dibandingkan hari biasanya. Apalagi selama gelaran WWF, ada swakelola yang membiarkan sampahnya dan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) menumpuk. “Itu karena pembuangan ke TPA Mandung kurang maksimal. Swakelola sama dengan TPSS, sampah ada yang didiamkan dulu. Jadi, kendalanya di sana,” jelas Gustra, sapaan Putra Wirabawa.
Dengan dibukanya kembali TPA Suwung, pengangkutan dan pembuangan sampah sudah mulai kembali normal. “Walaupun sempat ada antrean, syukurnya sekarang sudah lancar. Sampah-sampah di Kota Denpasar tidak lagi menumpuk,” imbuhnya. *wid
