Tabanan (bisnisbali.com)-Koordinator Kewirausahaan Perempuan PBB Ranitya Nurlita yang ikut dalam delegasi KTT World Water Forum (WWF), mengunjungi Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Senin (20/5). Kedatangannya didampingi Staf Koordinator Kewirausahaan Perempuan PBB Azizah.
Kunjungan delegasi KTT WWF di Jatiluwih mendapat pengamanan yang dipimpin Kapolsek Penebel AKP Gusti Kade Alit Murdiasa, S.H., M.H. Turut serta Kasat Intelkam Polres Tabanan, Manajer DTW Jatiluwih dan Pekaseh Subak Jatiluwih. Personel Polres Tabanan yang dilibatkan dalam pengamanan baik jalur maupun lokasi kegiatan sebanyak 199 orang.
Ranitya Nurlita dan rombongan tiba di Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, pukul 13.00 Wita. Di lokasi, rombongan meninjau pemandangan sawah di seputaran DTW Jatiluwih dan stan kerajinan UMKM DTW Jatiluwih.
Manajer Operasional DTW Jatiluwih, John Ketut Purna, di sela-sela menerima kunjungan Koordinator Kewirausahaan Perempuan PBB menjelaskan, rombongan sangat tertarik dengan kawasan persawahan yang ada di Jatiluwih. Mereka banyak bertanya mengenai keberadaan subak hingga jenis padi yang ditanam di Jatiluwih.
“Dari pembicaraan tersebut, mereka berharap agar petani Jatiluwih kembali ke organik. Mereka siap membantu dengan memperkenalkan pupuk organik atau cara membuat pupuk organik sehingga petani tidak lagi menggunakan pupuk kimia,” ujarnya.
Sementara itu terkait pertanian di Jatiluwih, Purna memaparkan saat ini total ada 230 hektar sawah. Pada awal Januari, semua petani di Jatiluwih harus menanam padi beras merah. Selanjutnya pada musim tanam berikutnya atau Agustus, petani di Jatiluwih baru bisa menanam varietas lain di luar beras merah termasuk bisa menanam palawija. *man