Denpasar (bisnisbali.com)-Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Negeri di Kota Denpasar tahun 2024 hanya menyediakan kuota untuk 5.240 siswa dari 16 sekolah yang ada. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan kuota tahun sebelumnya yang tercatat 5.600 siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar A.A. Gde Wiratama mengatakan, siswa SD yang tamat tahun ini sebanyak 14 ribu orang. Dengan demikian mereka akan berebut 5.240 kursi di bangku SMP Negeri. “Yang tamat lebih sedikit sehingga kuota pun mengikuti. Tahun lalu 5.600 siswa, sekarang 5.240 orang. Jadi,
daya tampungnya juga segitu,” paparnya beberapa hari lalu.
Terkait alur pelaksanaan PPDB, menurutnya tidak banyak perubahan dibandingkan 2023. PPDB akan dimulai 18 Juni mendatang. Ada empat jalur dalam pelaksanaan PPDB tahun 2024, yakni jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur prestasi dan jalur perpindahan orang tua.
Jalur zonasi dengan kuota 60 persen, jalur afirmasi atau siswa miskin 5 persen, jalur prestasi 31 persen dan jalur perpindahan tugas orang tua/wali 4 persen. Jalur zonasi dibagi menjadi dua yakni jalur zonasi umum dengan kuota 50 persen dan jalur zonasi bina Lingkungan dengan kuota 10 persen.
Jalur prestasi dibagi menjadi dua yakni prestasi akademik dengan kuota 6 persen dan prestasi nonakademik 25 persen. Jalur prestasi nonakademik kembali dibagi menjadi prestasi nonakademik Utsawa Dharma Gita (2 persen), lomba Bulan Bahasa Bali (2 persen), olahraga (10 persen), seni (6 persen) dan Pesta Kesenian Bali (5 persen). “Tidak ada perubahan yang signifikan. Aturannya sama, persentasenya juga sama,” kata Wiratama.
Khusus untuk pendaftaran dari luar daerah akan dilakukan di Dinas Pendidikan, sedangkan siswa dari Denpasar dilaksanakan di sekolah tujuan masing-masing. Pihaknya mengaku akan lebih mengutamakan siswa yang memiliki KK Denpasar. Jika masih ada kuota tersisa baru diperuntukkan siswa yang memiliki KK luar Denpasar. “Setelah KK Kota Denpasar tertampung semua, baru lihat daya tampung lagi berapa dan jumlah gurunya. Kami tidak bisa tampung semua yang dari luar,” kilahnya.
Wiratama berharap siswa dan orang tua tidak hanya melirik sekolah negeri, namun juga swasta. Apalagi sekarang banyak sekolah swasta yang memiliki prestasi tingkat nasional hingga internasional. Di Kota Denpasar terdapat 68 sekolah swasta dan sekolah internasional. *wid