BISNISBALI.com – Pengelolaan sampah menjadi isu yang mendapat perhatian lebih dalam kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024. Untuk mengelola hasil timbulan sampah pada kegiatan tersebut, WWF menggandeng Waste4Change yang bersama IATPI (Ikatan Alumni Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia) menghadirkan praktik penanganan sampah bertanggung jawab atau Event Waste Management (EWM).
EWM Project Director Waste4Change, Pandu Priambodo pada Media Briefing di Media Center Makorem 163/Wira Satya, Denpasar, Jumat (17/5) mengungkapkan, pihaknya akan menyediakan tiga tempat sampah di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) sebagai venue utama WWF.
“Ketiga tempat sampah itu berfungsi untuk menampung sampah sisa makanan, sampah kertas dan sampah plastik yang timbul dari kegiatan tersebut,” ungkap Pandu Priambodo.
Terkait Event Waste Management, Pandu mengatakan, bersama IATPI mencoba menginisiasi untuk men-trigger setiap pelaku industri acara agar menjadikan Event Waste Management sebagai aspek utama dalam kegiatan tersebut.
“Dalam Event Waste Management ini sebenarnya kita melakukan kolaborasi dengan penyelenggara acara untuk bisa mereduksi prediksi timbulan sampah. Misalnya dalam sebuah acara dengan kapasitas 10 ribu orang akan menghasilkan sampah sebanyak 500 ton, kita mencoba berkonsultasi dengan penyelenggara, bagaimana kita bisa mereduksi ini menjadi 400 ton, misalnya. Apa saja yang bisa dibuat dengan regulasi, misalkan vendor tidak boleh menggunakan bahan sekali pakai, atau semua sampah harus dipilah,” papar Pandu.
“Kami mengapresiasi Organizing Committee World Water Forum (WWF) ke-10 mencontohkan pelaksanaan forum dunia dengan penanganan sampah berkonsep Zero Waste to Landfill,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua IATPI Bali Dr. Ir. Ar. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra mengungkapkan, bicara tentang sampah, ini akan menjadi permasalahan yang tak ada ujungnya. Ini akan menjadi bom waktu, apalagi TPA Suwung akan ditutup.
“Kondisi ini membuat zero waste akan menjadi mimpi yang berat. Seharusnya, zero waste bisa dimulai dari diri kita sendiri,” ujar Ngakan Ketut Acwin Dwijendra.
Terkait pengelolaan sampah di acara WWF ke-10 kali ini, IATPI mengambil peran menghadirkan praktik baik pengelolaan sampah bertanggung jawab pada penyelenggaraan forum ini. “Tujuannya, memastikan tidak ada sampah yang mencemari lingkungan,” tambahnya.
IATPI menggandeng Waste4Change, praktisi pengelola sampah bertanggung jawab untuk melaksanakan Event Waste Management (EWM) bersama profesional pengelola sampah EcoBali. Manajemen sampah berorientasi ekonomi sirkular, memerlukan komitmen ESG (Environment, Social, Govenance) sebagai refleksi visi keberlanjutan (sustainability). Untuk acara besar seperti WWF ke-10 yang diproyeksikan dihadiri sekitar 30.000 orang, diperlukan dukungan dan kolaborasi berbagai pihak.
Konsep event dengan tata sampah bertanggung jawab merupakan cara pandang yang terbilang langka di Indonesia. Namun demikian Waste4Change optimis ke depannya para penyelenggara acara akan menerapkan standar #AcaraBaik agar sampah yang dihasilkan tidak berakhir ke lingkungan.
Forum penting ini diselenggarakan setiap tiga tahun oleh Dewan Air Dunia (World Water Council) yang menyediakan wadah bagi para pengambil keputusan utama lintas negara untuk mengatasi tantangan air global. Tahun ini setelah bersaing ketat dengan Roma (Italia), Bali menjadi tuan rumah yang dipilih mayoritas. Momentum ini menjadi kesempatan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mengatasi tantangan dalam menyediakan air bersih dan adil bagi masyarakat. Satu diantaranya adalah tantangan agar sumber daya air tidak tercemar polusi sampah.
“Kami bersama seluruh kolaborator ingin mencatatkan jejak baik untuk Bali dan berbagi semangat positif bahwa kita bisa berperan sekecil apapun untuk mencegah sampah berakhir ke lingkungan, demi melindungi sumber daya air Indonesia,” tutup Pandu.
Sebelumnya, Kapenrem 163/WSA, Mayor CHB I Made Oka Widianta menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. “Kami mengucapkan syukur atas terselenggaranya acara ini semoga bisa berkelanjutan sampai ke event internasional,” ujarnya.
Event Waste Management (EWM) pada World Water Forum (WWF) ke-10 didukung utama oleh Chandra Asri dan Barito Pacific juga River Recycle Oy, Repair Project, Bali Tourism Board dan Eco Tourism Bali. *rah