Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaBaliHarga Cabai Rawit Merah Terjun Bebas, Kini Rp25 Ribu Per Kilogram

Harga Cabai Rawit Merah Terjun Bebas, Kini Rp25 Ribu Per Kilogram

Harga cabai merah di sejumlah pedagang pasar tradisional di Kabupaten Tabanan tengah terjun bebas.

Tabanan (bisnisbali.com)-Harga cabai merah di sejumlah pedagang pasar tradisional di Kabupaten Tabanan tengah terjun bebas. Setelah sebelumnya ditransaksikan Rp35.000 per kilogram minggu lalu, kini penghasil rasa pedas ini hanya dijual Rp25.000 per kilogram dan berpotensi turun lagi.

Penurunan harga cabai merah ini merupakan temuan dalam monitoring harga yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan di sejumlah pasar tradisional, Senin (13/5). Disperindag juga mendapati harga cabai merah besar turun dari Rp60.000 menjadi Rp50.000 per kilogram atau turun 17 persen.

Selanjutnya harga cabai merah keriting turun dari Rp60.000 menjadi Rp50.000 per kilogram atau turun 17 persen. Cabai rawit hijau turun dari Rp50.000 menjadi Rp35.000 per kilogram atau turun 30 persen. Bawang merah ditransaksikan turun dari Rp50.000 menjadi Rp40.000 per kilogram atau turun 20 persen. Sementara komoditas lainnya masih diperdagangkan stabil atau sama seperti pada perdagangan minggu sebelumnya.

Di tempat terpisah, petani cabai rawit di Banjar Bangah, Kecamatan Baturiti, Nyoman Sudiasa, membenarkan di tingkat petani tengah terjadi penurunan harga jual hasil panen. Penurunan harga itidak hanya dirasakan oleh petani di Bali, namun secara nasional mengalami hal sama.

Dipaparkannya, harga cabai rawit merah di tingkat petani di Bali turun ke posisi Rp22.000 per kilogram, sedangkan di Jawa harganya turun menyentuh Rp18.000 hingga Rp15.000 per kilogram. ”Penurunan harga terjadi secara bertahap hingga menyentuh posisi saat ini. Penurunan harga bisa mencapai Rp15.000 per kilogram per hari,” jelasnya.

Menurut Sudiasa, penurunan harga cabai ini dipicu oleh meningkatnya produksi di tingkat petani secara nasional. Seiring dengan itu, ia memprediksi penurunan harga masih akan berlanjut dalam waktu dekat. ”Kami tentu merugi dengan turunnya harga saat ini. Banyak petani di sini melesu menghadapi keadaan sekarang,” keluhnya. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer