Rabu, Desember 4, 2024
BerandaPariwisataIni Dia Destinasi Favorit Slow Travel di Indonesia, Bali Urutan Kedua

Ini Dia Destinasi Favorit Slow Travel di Indonesia, Bali Urutan Kedua

BISNISBALI.com – Penelusuran tentang slow travel telah meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir, menurut Google Trends*. Slow travel adalah sebuah ragam perjalanan yang mendorong wisatawan untuk berkunjung dalam waktu yang lebih lama di tempat tujuan, di mana mereka dapat menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan budaya dan masyarakat setempat, sehingga menghasilkan pengalaman perjalanan yang bermakna.

Di Indonesia, Pekanbaru adalah tempat wisatawan menghabiskan waktu paling banyak diikuti dengan Bali dan Lombok, melengkapi tiga besar. Saat bepergian ke luar negeri, wisatawan dari Indonesia menghabiskan sebagian besar waktu untuk menjelajahi Seoul untuk mendapatkan pengalaman slow travel.

Sementara itu di delapan market Asia, destinasi dengan rata-rata durasi menginap terlama adalah Khao Lak di Thailand, Seoul di Korea Selatan, Kepulauan Perhentian di Malaysia, Tokyo di Jepang, Pulau Siargao di Filipina, Pekanbaru di Indonesia, Kota Ho Chi Minh di Vietnam, dan Ahmedabad di India. Agoda menganalisis data pemesanan dari tiga bulan pertama tahun 2024 untuk menetapkan peringkat.

Senior Country Director Indonesia di Agoda Gede Gunawan mengatakan, sangat dipahami mengapa slow travel menjadi salah satu tren wisata yang paling menarik saat ini. Di dunia yang serba cepat saat ini, banyak wisatawan menyadari keinginan untuk memanfaatkan liburan mereka dengan beristirahat sejenak dari kesibukan sehari-hari dan menjalin hubungan yang lebih dalam dengan orang-orang dan tempat-tempat yang mereka kunjungi. Ini adalah sesuatu yang ingin kami lihat dan dukung di Agoda, karena kami sangat bersemangat untuk menjembatani dunia melalui perjalanan.

“Bagi para wisatawan yang ingin benar-benar menikmati liburan di sebuah destinasi, entah itu bermalas-malasan di vila pantai atau menginap di hotel kota yang apik, destinasi wisata yang ada di deretan daftar slow travel kami adalah tempat yang tepat untuk mengawalinya,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (13/5).

Beberapa destinasi dalam daftar ini terkenal sebagai destinasi favorit untuk liburan singkat di metropolitan. Sedangkan destinasi pedesaan dan perkotaannya juga layak untuk dikunjungi dalam waktu lama. Mulai berenang di tengah-tengah terumbu karang yang kaya di Kepulauan Perhentian hingga berpesta di jalanan di Kota Ho Chi Minh, berikut ini beberapa cara agar para wisatawan dapat menikmati nuansa lokal yang lebih mendalam di delapan destinasi ini.

1. Khao Lak, Thailand

Surga surfing Khao Lak menjadi tujuan wisata santai paling populer di Asia, bukan tanpa alasan. Banyak pantai dan tempat wisata alamnya yang kurang dikenal, namun merupakan tempat indah yang sempurna untuk bersantai dan menghilangkan penat sehari-hari. Di malam hari, bar dan restoran di sekitar jalan Phet Kasem adalah tempat yang tepat untuk menikmati musik rakyat Thailand dan bahkan mungkin permainan snooker yang dimainkan oleh para pemain lokal.

2. Seoul, Korea Selatan

Seoul, kota yang dinamis dan semarak, juga menyimpan sudut-sudut terpencil bagi mereka yang ingin menikmati suasana lebih tenang. Jalan-jalan di Buam-dong yang tenang menawarkan perpaduan unik antara kafe modern berkelas dan toko-toko nostalgia dari tahun 1960an-70an, seperti penggilingan padi tradisional dan tempat pangkas rambut. Baeksasil Valley yang tenang menarik wisatawan untuk meninggalkan hiruk-pikuk kota dan membenamkan diri dalam peristirahatan alami yang menyegarkan, dengan air yang masih alami dan hutan yang terjaga dengan baik. Pecinta sastra dapat menjelajahi Seongbuk-dong, tempat kediaman Hanok yang bersejarah bagi para penulis terkenal Korea sejak tahun 1930-an.

3. Kepulauan Perhentian, Malaysia

Melarikan diri ke Kepulauan Perhentian, surga pantai klasik Malaysia di pesisir Terengganu, yang menawarkan pesona tropis nan tenang, dimana air jernih bertemu dengan pantai berpasir lembut. Perhentian Kecil dan Perhentian Besar merupakan tempat ideal untuk bersantai dan menikmati petualangan akuatik, seperti snorkeling dan menyelam di tengah terumbu karang yang penuh warna. Rasakan daya tarik yang belum tersentuh dari Adam & Hawa Beach di Perhentian Kecil, yang hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki melintasi lanskap yang rimbun. Di tempat terpencil ini, jalin kembali hubungan dengan kemegahan alam dalam kedamaian yang tak terusik.

4. Tokyo, Jepang

Sebagai kota besar yang ramai dan menjadi destinasi utama dunia, Tokyo dikenal sebagai kota yang tidak mungkin dijelajahi dalam satu kali perjalanan. Itulah mengapa Anda sebaiknya menikmati perjalanan di kota ini secara perlahan dan meluangkan waktu untuk menikmati kesenangan-kesenangan kecil di ibu kota Jepang ini. Rasakan pesona Tokyo layaknya penduduk lokal dengan berjalan-jalan di beberapa lingkungan yang kurang terkenal, seperti Shimokitazawa untuk berbelanja barang antik, Yanaka untuk suasana tradisional, dan lingkungan bohemian Koenji untuk menikmati musik alternatif dan punk rock. Lalu, akhiri hari dengan menikmati koktail rumahan di sebuah gang kecil di Sangenjaya.

5. Kepulauan Siargao, Filipina

Kepulauan Siargao, permata yang tenang di lepas pantai Surigao del Norte, memikat para wisatawan untuk melarikan diri dari hiruk-pikuk kehidupan kota. Dijuluki “Surfing Capital of the Philippines,” tempat surfing ‘Cloud 9’ yang terkenal dan menghadap ke lautan lepas, memikat para penggemar surfing dengan ombak terbaiknya sepanjang tahun. Terlepas dari ukuran pulaunya, Siargao memiliki banyak keajaiban alam yang layak dinikmati. Jelajahi pulau ini dengan menyewa sepeda motor, selami Magpupungko Rock Pools yang dipenuhi ukiran batu, dan singkap aura mistik Gua Hagukan yang bersinar di tengah kemegahan Sohoton Cove. Satu bulan pun rasanya tidak akan cukup memuaskan daya tarik berpetualang. Siargao selalu memanggil untuk kunjungan selanjutnya.

6. Pekanbaru, Indonesia

Pekanbaru, ibu kota provinsi Riau yang ramai di Pulau Sumatra, memadukan kehidupan kota yang semarak dengan kekayaan budaya dan sejarah Melayu. Lokasi-lokasi indah seperti Danau Siak dan Danau Kayangan menawarkan hari yang santai di atas air; menyewa perahu, berenang, atau sekadar bersantai di antara lingkungan yang indah. Gang-gang bersejarah di Kampung Bandar dipenuhi dengan rumah-rumah kayu dan penduduk setempat yang ramah. Untuk mendapatkan pengalaman budaya, kompleks kuil Budha Muara Takus dapat membawa wisatawan kembali ke suasana masa lalu.

7. Kota Ho Chi Minh, Vietnam

Terkenal dengan jalanannya yang ramai, kota Ho Chi Minh mengalirkan energi dinamis yang bisa dinikmati dengan sepenuh hati. Ikuti irama penduduk setempat dan resapi kota yang tenang dengan menyesap kopi tradisional Vietnam, Ca Phe Sua Da, di pagi hari. Nikmati budaya Vietnam dengan memanjakan diri di tengah beragam jajanan kaki lima yang epik, lalu beristirahat sejenak dari keramaian dan mencari ketenangan di antara koleksi lebih dari seribu pohon di Tao Dan Park, salah satu taman tertua di kota ini. Saigon menyajikan beragam pengalaman yang dapat ditemukan dengan menikmatinya secara perlahan.

8. Ahmedabad, India

Ahmedabad mengajak para petualang untuk meluangkan waktu menjelajahi jalur-jalur kota tua havelis era kolonial dan City Walls yang ikonik. Ada cita rasa otentik yang dapat ditemukan di pasar Manek Chowk dan pelipur lara di sepanjang Sungai Sabarmati. Kunjungan ke Ashram Sabarmati Gandhi dan Museum Tekstil Calico akan membawa wisatawan terhubung dengan sejarah kota ini, serta warisan industri tekstil katun yang kaya.

Baik untuk slow travel, perjalanan singkat, atau rencana perjalanan multi-destinasi, Agoda berkomitmen untuk membantu wisatawan melihat dunia dengan penawaran menarik untuk lebih dari 4 juta properti liburan, selain penerbangan dan aktivitas. Para deal hunter yang merencanakan slow travel bisa mencari penawaran long stay yang tersedia di Agoda. *rah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer