Denpasar (bisnisbali.com) –Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat prekonomian Bali pada triwulan I-2024 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp69,61 triliun atau jika diukur atas dasar harga konstan (ADHK 2010=100), PDRB Bali tersebut tercatat sebesar Rp39,72 triliun.
Ketua BPS Bali Endang Retno Sri Subiyandani di Denpasar menyampaikan, ekonomi Bali selama periode triwulan I-2024 terkontraksi sedalam 4,68 persen jika dibandingkan dengan capaian triwulan IV-2023 (q-to-q). Ditinjau dari sisi produksi, kontraksi paling dalam dicatatkan oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sedalam 14,99 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) terkontraksi sedalam 45,59 persen. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), ekonomi Bali pada periode triwulan I-2024 tumbuh sebesar 5,98 persen.
Dikaji dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi tercatat pada Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 19,67 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Lembaga Non Profit (Pk-LNPRT) tumbuh sebesar 80,93 persen.
Struktur ekonomi Bali dari sisi produksi, pada triwulan I-2024 masih didominasi oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang berkontribusi sebesar 20,64 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar tercatat pada Komponen Konsumsi Rumah Tangga yaitu 55,12 persen. *dik