Denpasar (bisnisbali.com)-Kasus emam berdarah dengue (DBD) mengalami lonjakan di Denpasar. Dinas Kesehatan Kota Denpasar mencatat terjadi 248 kasus pada April 2024 lalu. Angka ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dan tahun 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Anak Agung Ayu Candrawati mengatakan, merujuk angka tahun 2023 lalu maka pada periode April 2024 memang ada peningkatan jumlah kasus. Ia berharap memasuki musim kemarau saat ini kasus DBD segera turun. “Ini kan sudah mau masuk musim kemarau, semoga kasusnya segera turun,” ungkapnya, Minggu (5/5).
Menurutnya, lonjakan kasus demam berdarah di Kota Denpasar mulai tampak sejak Maret 2024 yang mencapai 122 kasus. Sementara pada Januari 2024 terjadi 34 kasus dan Februari tercatat 42 kasus.
Melihat pemetaan wilayah, kasus DBD di Kota Denpasar paling banyak ditemukan di Kecamatan Denpasar Selatan. Tingginya kasus di wilayah ini diprediksi karena lingkungan padat penduduk, banyak potensi sarang nyamuk yakni adanya genangan air dan minimnya Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Ayu Candrawati menjelaskan, Pemerintah Kota Denpasar sejatinya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penularan lebih masif kasus DBD. Hanya, ia tidak menampik bahwa cuaca turut memicu perkembangbiakan nyamuk lebih cepat. “Untuk penanganannya sama seperti sebelumnya yakni PSN, sosialisasi jumantik, kunjungan ke rumah, edukasi masyarakat, menggelar fogging focus dan mengoptimalkan apa yang sudah dilaksanakan sebelumnya,” bebernya.
Tekait kesiapan pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas, menurutnya sampai saat ini ketersediaan sarana prasarana dalam kondisi aman. Pihaknya juga belum menerima laporan sampai kekurangan tempat tidur, sehingga kasus DBD masih bisa ditangani dengan baik. *wid