Tabanan (BISNISBALI.com) – Ribuan Rakyat Tabanan dipimpin oleh Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M banjiri sepanjang area Kota Tabanan saat menyambut kehadiran Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dengan gegap gempita. Kehadirannya kali ini, dalam rangka Penyerahan Dana Hibah dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Badung di Kabupaten Tabanan yang terangkum dalam tajuk Angelus Buana 2024, “Dari Badung Untuk Bali”, Senin (29/4).
Pagi itu di sepanjang area Kota Tabanan nampak dipadati oleh warga yang antusias menyambut kedatangan tamu dari Kabupaten Badung. Mulai dari area kantor Bupati Tabanan, hingga jalan Gajah Mada, serta berpusat di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, menjadi saksi dari kebersamaan ini. Kehadiran Bupati Giri Prasta, yang saat itu didampingi oleh Ketua DPRD dan Sekda Badung serta beberapa OPD terkait disambut secara langsung oleh Bupati Sanjaya beserta jajaran.
Saat itu juga nampak Wakil Bupati Tabanan, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Jajaran Forkopimda, Sekda dan Para Asisten Setda, Para Kepala Instansi Vertikal, seluruh Kepala OPD, Camat Se-Kabupaten Tabanan dan Para Kepala Bagian dilingkungan Setda, turut antusias menyambut pagi itu. Kedua Bupati kebanggaan daerah masing-masing itu, kemudian melanjutkan perjalanan menuju lokasi acara dengan diiringi oleh iring-iringan mobil willys, yang menjadi bagian dari parade kebersamaan tersebut. Tidak hanya itu, keseruan acara semakin terasa dengan iring-iringan drumband, gamelan, okokan, dan tarian kebangsaan, Jayaning Singasana. Ribuan masyarakat turut serta dalam menyambut tamu istimewa ini, menunjukkan rasa kebersamaan dan kerinduan akan harmoni antar kabupaten di Bali.
Acara Angelus Buana 2024 menjadi momentum penting tidak hanya dalam konteks penyerahan BKK Badung dan Dana Hibah, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan solidaritas antara kabupaten di Bali. Hal ini sejalan dengan semangat untuk membangun Bali yang lebih baik, dengan saling membantu dan mendukung satu sama lain. Tercatat dana senilai total 230 Miliar Rupiah digelontorkan dari Kabupaten Badung kepada Kabupaten Tabanan untuk BKK dan Dana Hibah. Dengan rincian dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) senilai Rp.129.849.608.000 diberikan kepada 39 penerima bantuan dan dana Hibah senilai Rp. 102.692.782.000 diberikan kepada 170 penerima bantuan.
Tujuan utama dari pelaksanaan Angelus Buana, bagi Bupati Giri Prasta ialah untuk meringankan beban Masyarakat.
“Dengan adanya bantuan ini, sehingga Masyarakat akan diringankan bebannya dan yang terpenting adalah pemerataan Pembangunan yang ada, di situ akan menimbulkan nilai masyarakat yang memadai. Ketika ini kita jalankan dengan baik, cita-cita kami yaitu kesejahteraan dan keberadilan akan tercapai,” jelas Giri saat itu.
Baginya ini adalah ujung tombak perjuangan, wujud nyata implementasi asas Trisakti Bung Karno.
Menanggapi dengan baik, Sanjaya, sebagai orang nomor satu di Tabanan saat itu menunjukkan antusiasme tinggi saat memimpin kurang lebih 50 ribu masyarakat Tabanan dalam menyambut orang nomor satu di Badung yang telah dinanti-nanti tersebut.
“Saya atas nama Bupati Tabanan dan mewakili Masyarakat seluruh Kabupaten Tabanan mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan hati Bupati Badung dan jajarannya, yang telah membantu Kabupaten Tabanan, sehingga di dalam rangka menjalankan visi misi Kabupaten Tabanan Era Baru yang Aman Unggul dan madani (AUM) bisa kita laksanakan, bisa mempercepat proses Pembangunan di Tabanan, tak terlepas berkat bantuan dari Bapak Bupati Badung,” papar Sanjaya saat itu.
Gagasan dan ide beliau dipandang sangat sangat luar biasa oleh Bupati Sanjaya. “Saya apresiasi dan sangat salut, sebab saya menjadi saksi sejarah bagaimana membangun Bali yang kita cintai,” imbuhnya.
Sekaligus, Bupati Sanjaya juga kembali memperkenalkan keberadaan Gedung I Ketut Marya yang sarat akan nilai kesenian di Tabanan yang begitu kental dan juga keberadaan Taman Bung Karno yang tersohor akan nilai sejarah berdasarkan prestasi gemilang Bapak Kebangsaan Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, pihaknya juga menerangkan terkait sinergitas antar daerah di Provinsi Bali yang masuk dalam konsep one island one management, yang mana, pembangunan di Bali harus dilakukan secara terpola, menyeluruh, terarah dan terpadu, berdasarkan skala prioritas.*man