Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaBaliHarga Gabah Jauh di Bawah Patokan HPP, Distan Tabanan akan Koordinasi ke...

Harga Gabah Jauh di Bawah Patokan HPP, Distan Tabanan akan Koordinasi ke Bulog  

Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Tabanan berencana segera berkoordinasi dengan pihak Bulog menyikapi harga gabah di tingkat petani yang ditransaksikan jauh di bawah patokan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Tabanan (bisnisbali.com)-Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Tabanan berencana segera berkoordinasi dengan pihak Bulog menyikapi harga gabah di tingkat petani yang ditransaksikan jauh di bawah patokan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Langkah ini sekaligus sebagai upaya menyelamatkan harga gabah di daerah lumbung pangan yang akan memasuki musim panen raya pada Juni mendatang.

Sesuai data di Distan Tabanan, estimasi luas sasaran panen padi pada April ini mencapai 3.265 hektar di 10 kecamatan. Panen terluas terjadi di Kecamatan Tabanan sekitar 1.169 hektar dari total luas lahan 1.086 hektar. Selanjutnya pada Mei luas panen mengalami peningkatan menjadi 3.952 hektar. Panen terluas tercatat di Kecamatan Selemadeg mencapai 1.231 hektar dari total luas lahan 1.788 hektar.

Sementara pada Juni yang sekaligus menjadi puncak panen, estimasi luas panen di Kabupaten Tabanan mencapai 4.881 hektar. Luas panen tertinggi terjadi di Kecamatan Penebel sekitar 1.669 hektar dari total luas lahan 3.864 hektar.

Kepala Distan Tabanan Made Subagia, Selasa (16/4), mengungkapkan penetapan HPP baru sebesar Rp6.000 per kilogram kualitas gabah kering panen (GKP) harus menjadi acuan dalam transaksi gabah di tingkat petani. Meski begitu, tanpa peran serta pihak terkait lainnya, Distan tidak bisa mengawasi secara maksimal di lapangan untuk mengamankan ketentuan HPP terbaru.

“Kami di dinas tidak bisa sendiri untuk mengawasi HPP. Sebelum libur Lebaran, kami sudah melaporkan ke bapak Asisten II Setda Tabanan mengenai mekanisme pengawasan dan rencananya mengundang Bulog untuk berkoordinasi,” tuturnya.

Subagia mengharapkan Bulog bisa mengambil peran lebih dalam hal ini, terutama menjelang puncak panen raya di Kabupaten Tabanan yang akan terjadi pada Mei dan Juni. Pada puncak panen raya nanti, total luas panen padi di Kabupaten Tabanan lebih dari 4.000 hektar.

Sementara itu, turunnya harga gabah di tingkat petani berdampak pada turunnya harga beras di tingkat pedagang di pasar tradisional. Itu tercermin dari monitoring harga oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan pada Selasa (16/4). Disperindag mencatat harga beras berbagai kualitas yang ditransaksikan oleh sejumlah pedagang di pasar tradisional mengalami penurunan.

Beras kualitas premium yang sebelumnya ditransaksikan Rp16.000 per kilogram pada perdagangan minggu lalu, kini dijual Rp15.500 per kilogram atau turun 3 persen. Begitu pula beras kualitas medium yang sebelumnya ditransaksikan Rp15.000 per kilogram, sekarang dijual Rp14.000 per kilogram atau turun 7 persen dari perdagangan minggu sebelumnya. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer