Denpasar (bisnisbali.com) – Pascaliburan Lebaran sejumlah komoditas bahan pokok diestimasikan akan menyumbangkan inflasi di daerah ini pada April 2024. Harga-harga beberapa bahan pokok perlu diwaspadai masih tergolong mahal.
Pemerhati ekonomi Trisno Nugroho di Denpasar mengatakan, April 2024 ini ada potensi inflasi di Bali naik lagi karen ada siklus baru. Inflasi naik karena momen hari raya dan pancaroba.
Pemerhati ekonomi lainnya Kusumayani, M.M. menilai peluang inflasi naik di April bisa saja terjadi karena dipengaruhi tarif angkutan, bahan pangan karena belum lancarnya distribusi yang masuk ke Bali sehingga harga naik hingga harga kebutuhan sandang. “Kami berharap kenaikan inflasi akibat tarif angkutan tidak begitu tinggi. Begitupula terkait harga bahan pangan seperti bawang merah, bawang putih semoga pendistribusian kembali lancar seiring sudah kembali normalnya aktivitas paska lebaran,” katanya.
Ia pun menilai selain tarif angkutan, komoditas lain yang perlu diwaspadai adalah harga emas. Sebab secara global harga emas mengalami kenaikan.
Sebelumnya Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali memproyeksikan pada April 2024, risiko yang perlu diwaspadai antara lain kenaikan permintaan makanan jadi dan pakaian pada bulan puasa dan Idul Fitri. Selain itu, kenaikan gaji ASN dan UMP berpotensi mendorongkenaikan permintaan yang lebih tinggi dari prakiraan.
Kepala KPw BI Bali, Erwin Soeriadimadja menyampaikan, musim kemarau basah dan periode pancaroba yang diprakirakan berlangsung pada Maret hingga April 2024, perlu diwaspadai karena dapat memunculkan virus ternak dan tumbuhan.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi dan kabupaten/kota di Bali secara konsisten melakukan pengendalian inflasi dalam kerangka kebijakan 4K antara lain melaksanakan kegiatan operasi pasar di seluruh kota/kabupaten di Bali. Kemudian, melakukan sidak pasar untuk memastikan ketersediaan stok dan harga barang, perluasan lahan tanam di Provinsi Bali, seperti menambah luas tanam bawang merah, pemetaan saluran irigasi di seluruh Bali untuk memastikan kecukupan air area persawahan dan meningkatkan peran Perumda.
Peran Perumda antara lain dengan memasukkan Perumda ke dalam TPID dan mendorong seluruh kota/kab memiliki Perumda. Melalui langkah-langkah tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2024 tetap akan terjaga dan terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1%. *dik