Tabanan (bisnisbali.com)-Meski menjadi daerah penghasil ikan tangkap dan budi daya, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Tabanan ternyata masih rendah. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Perikanan gencar menggelar kegiatan gerakan gemar makan ikan (gemarikan) sekaligus dalam rangka mencegah stunting.
Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Tabanan Ir. I Kade Artina, Jumat (29/3), mengungkapkan pihaknya tahun ini kembali menggencarkan program gemar makan ikan. Kegiatan dimulai Maret ini dengan menyasar siswa Sekolah Dasar dan TK. Mereka diedukasi gemar makan ikan sekaligus diberikan paket hidangan menu olahan ikan.
“Hingga saat ini sudah lima desa kami sasar kegiatan gemar makan ikan, yakni Desa Bangli, Desa Gunung Salak, Desa Petiga, Desa Senganan dan Desa Jatiluwih. Salah satu kegiatan di desa tersebut kami rangkaikan dengan program Bupati Ngantor di Desa,” tuturnya.
Tujuan kegiatan gemar makan ikan adalah untuk mengedukasi anak-anak usia dini tentang manfaat dan pentingnya mengonsumsi ikan. Kandungan protein dan Omega 3 pada ikan cukup tinggi sehingga baik bagi tumbuh kembang dan kecerdasan anak. Selain itu, mencegah stunting yang juga menjadi prioritas utama Pemkab Tabanan saat ini.
Seiring gerakan gemar makan ikan, Artina mengharapkan akan membuat tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Tabanan meningkat. Sebab, saat ini tingkat konsumsi ikan oleh masyarakat hanya sebesar 31,2 kilogram per kapita per tahun. Jumlah tersebut masih jauh di bawah standar tingkat konsumsi ikan secara nasional yang sebesar 54,6 kilogram per kapita per tahun. “Tingkat konsumsi ikan masyarakat Tabanan masih rendah. Padahal jika dilihat dari jumlah produksi atau ketersediaan ikan di pasaran, jumlahnya sangat melimpah,” ujarnya.
Saat ini tingkat produksi ikan di Kabupaten Tabanan terus meningkat seiring bantuan-bantuan dari pemerintah pusat yang telah disalurkan ke sejumlah nelayan ikan tangkap dan pembudidaya ikan seperti kelompok usaha ikan nila, karper dan lele. *man
