Denpasar (bisnisbali.com)-Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar belum lama ini meluncurkan Tim Percepatan Akses Kuangan Daerah (TPAKD) 2024. Salah satu yang menjadi sasaran dari program yang bertujuan mensejahterakan masyarakat ini ialah UMKM. Namun demikian kemudahan akses keuangan yang bisa didapatkan oleh UMKM harus disertai pendampingan agar tidak ada kendala yang dihadapi serta edukasi agar penggunaan dana bisa efisien.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam peluncuran TPKAD Kota Denpasar tahun 2024 beberapa waktu lalu mengatakan, kemudahan akses keuangan hendaknya disertai dengan edukasi dan literasi yang memadai agar pinjaman yang diperoleh dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal.
Program ini kata Jaya Negara merupakan wujud sinergi dan kolaborasi seluruh komponen masyarakat, Pemkot Denpasar, OJK, Bank Indonesia dan industri jasa keuangan yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar Dewa Made Agung saat dikonfirmasi, Jumat (29/3) terkait peranan pemerintah dalam mendorong UMKM memanfaatkan program tersebut mengatakan, pihaknya senantiasa melakukan pendampingan bagi UMKM. Ia mengatakan, yang masih menjadi persoalan bagi UMKM selama ini pembukuan atau pendataan keuangan internal terkadang masih campur aduk antara keuangan pribadi dan usaha. “Termasuk transaksi kita dorong bisa menggunakan uang elektronik,” ujarnya saat diwawancarai, Jumat (29/3).
Selain KUR yang memberikan akses kredit dengan bunga murah, menurutnya saat ini sudah banyak jasa keuangan lain yang bersaing dan menawarkan produk serupa untuk UMKM. Seperti koperasi hingga BPR. Hal tersebut membantu UMKM dapat mengakses keuangan dengan lebih luas lagi. *wid