Denpasar (bisnisbali.com) – Harga gula pasir terus merangkak naik yang saat ini sudah mencapai Rp18.000 per kilogram. Selain tinggi, pasokan komoditi yang memiliki rasa manis ini juga terbatas, terutama untuk gula pasir kemasan bermerek.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali, AA Agra Putra mengatakan, pasokan gula pasir di ritel terutama lokal sangat terbatas. Pihaknya mengaku tidak mengetahui apakah kondisi ini juga berlaku di ritel nasional.
Khususnya untuk gula pasir kemasan bermerk. Bahkan pasokan turun hingga 80 persen. “Misalnya kalau kita order 10 dus, yang datang cuma 2 dus,” katanya saat diwawancarai, Rabu (27/3).
Sementara itu, untuk gula pasir curah atau kemasan sederhana pasokan diakuinya masih lancar. Hanya saja harganya lebih tinggi dibandingkan gula pasir kemasan bermerek. “Untuk gula curah kemasan sederhana itu harganya Rp17.500 hingga Rp18.000 per kilogram sedangkas kemasan bermerek Rp16.500 hingga Rp17.500 per kilogram,” ungkapnya.
Saat ini di toko ritel modern, pembelian gula pasir bermerek oleh konsumen juga dibatasi. Hanya diperbolehkan membeli 1 kilogram. Berdasarkan data harga pasar dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar juga nampak harga gula pasir terus merangkak. Saat ini sudah mencapai Rp18.000 per kilogram di beberapa pasar yang menjadi pantauan Disperindag. Sebelum memasuki bulan Ramadhan, harga gula pasir di pasar tradisional masih Rp17.000 per kilogram. *wid