PENINGKATAN sasaran luas panen padi pada sentra pertanian di Kabupaten Tabanan terus berlanjut mulai Maret hingga puncaknya pada Juni mendatang. Pada bulan yang merupakan puncak panen raya tersebut, sasaran luas panen di daerah lumbung pangan ini mencapai 4.881 hektar dengan sasaran tanam padi 2.431 hektar pada periode yang sama.
Berdasarkan data di Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, pada Maret ini sasaran luas panen padi di Kabupaten Tabanan cenderung mulai mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Itu tercermin pada bulan ketiga ini sasaran luas panen di Tabanan mencapai 3.912 hektar.
Selanjutnya pada April sasaran luas panen turun menjadi 3.265 hektar, namun di bulan Mei sasaran luas panen ini meningkat kembali menjadi 3.952 hektar. Kemudian di bulan Juni lonjakan sasaran luas panen meningkat signifikan dengan luasan 4.881 hektar yang sekaligus menjadi puncak musim panen. Nantinya kecamatan dengan sumbangan luasan tertinggi pada puncak panen raya nanti adalah Kecamatan Penebel dengan sumbangan mencapai 1.669 hektar.
Kabid Tanaman Pangan dan Horti Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Nyoman Swadiaya mengungkapkan, saat ini luasan panen padi di Kabupaten terus mengalami peningkatan. Seiring dengan itu pula imbuhnya, harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dan beras yang sebelumnya mengalami tren lonjakan, kini harganya secara berangsur-angsur sudah mulai turun.
Terbaru menurut informasi dari petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) di Dinas Pertanian, harga beras di sejumlah usaha penggilingan sudah turun diperdagangkan di posisi Rp 15.100 per kg, sedangkan untuk harga beras di pasaran ditransaksikan oleh sejumlah pedagang di posisi Rp 16.000 per kg. Selanjutnya untuk harga gabah di tingkat petani di Kabupaten Tabanan diperdagangkan di level Rp 7.400 per kg, sedangkan untuk harga gabah di penggilingan ditransaksikan di posisi Rp 8.200 per kg.
“Penurunan harga, baik itu gabah maupun beras ini terjadi seiring dengan bertambahnya luasan panen saat ini,” kilahnya.
Prediksinya, penurunan harga akan terus berlanjut hingga puncaknya pada Juni mendatang yang merupakan puncak musim panen raya. Di sisi lain menurutnya, meski harga gabah ditingkat petani sudah mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya.
Saat ini untuk harga gabah kualitas GKP yang diperdagangkan di tingkat petani masih menguntungkan, karena harga jual masih jauh di atas patokan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang dipatok sebesar Rp 5.000 per kg.
Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabanan, Komang Bagus Pawastra, S.E., MT.,MA saat menghadiri rapat bersama dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, beserta anggota Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan terkait menyikapi kenaikan inflasi sekaligus dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan khususnya menjelang bulan puasa dan Idul Fitri 2024 menyampaikan, Kabupaten Tabanan mengalami inflasi yang cukup tinggi pada Februari 2024. Yakni sebesar 0,68 persen dan sebesar 3,78 persen secara year to year dengan komoditas dominan yang memberikan andil atau sumbangan inflasi adalah beras.
Terangnya, sejak awal tahun 2023 harga beras terus meningkat. Terlebih cuaca yang cukup ekstrim akibat El Nino di tahun 2023, berdampak pada kurang optimalnya produksi yang ada. Hal ini berakibat terbatasnya pasokan pada awal 2024. Terbatasnya pasokan juga disebabkan oleh belum adanya panen yang diperkirakan baru akan mulai Maret hingga April nanti. *man