Beras SPHP dan Elpiji Jadi Rebutan di Pasar Murah

170
PASAR MURAH - Pembelian beras SPHP pada pasar murah yang berlangsung di Balai Banjar Abian Kapas Kelod, Kelurahan Sumerta, Denpasar, Rabu (6/3).

MELAMBUNGNYA harga beras dan sulitnya mendapatkan elpiji 3 kilogram membuat 2 komoditi ini selalu menjadi rebutan saat pelaksanaan Pasar Murah. Dalam waktu sekejap dua komoditi tersebut langsung habis, meski pembelian dibatasi.

Hal tersebut nampak pada pelaksanaan Pasar Murah di Balai Banjar Abian Kapas Kelod, Kelurahan Sumerta, Denpasar, Rabu (6/3). Nampak mobil beras dari Bulog dan mobil yang mengangkut elpiji 3 kilogram dikerumuni masyarakat. Terutama beras SPHP (Bulog) menjadi rebutan oleh masyarakat dengan harga yang ditawarkan mencapai Rp52.000 per 5 kilogram. Pasalnya untuk beras medium dan premium saat ini sudah di atas Rp70.000 per 5 kilogram.

Demikian untuk elpiji 3 kilogram yang dalam pasar murah juga menjadi incaran dijual Rp18.000 per tabung. Bukan hanya persoalan harga, namun komoditi ini kerapkali sulit ditemui terutama di tingkat pengecer.

Berdasarkan informasi di lapangan, dalam Pasar Murah kali ini didistribusikan 1 ton beras SPHP, 100 kilogram gula pasir dengan harga Rp17.000 per kilogram, 120 liter minyak goreng dengan harga Rp16.000 per liter dan 117 tabung elpiji 3 kilogram.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar AA Gde Risnawan ditemui di sela sela penyelenggaraan pasar murah tersebut mengatakan, pelaksanaan pasar murah ini sudah berlangsung dari awal bulan lalu yang bertujuan untuk mengatasi persoalan ketahanan pangan di Kota Denpasar. Penyelenggaraan pasar murah yang berlanjut hingga akhir April nanti ini dalam rangka menjaga inlfasi serta mengantisipasi lonjakan harga di tengah banyaknya hari raya umat beragama yang berlangsung 3 bulan ini. “Pasar murah ini juga merupakan rangkaian dari HUT Kota Denpasar,” terangnya.

Di samping pasar murah, dalam upaya menekan lonjakan harga dan mengendalikan inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Satgas Pangan juga telah terjun langsung ke distributor serta Bulog untuk memastikan ketersediaan pangan.

Agung Risnawan mengatakan untuk beras di Gudang Bulog tersedia 1.500 ton yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir Mei. Selain itu, pihaknya juga terus memantau harga komoditi di pasar tradisional dengan berpegangan kepada 5 pasar besar di Denpasar. “Kami bersyukur inflasi di Kota Denpasar terkendali bisa lebih rendah dari nasional,” ungkapnya. *wid