Produksi Air IPA Waribang Terganggu, Pelanggan di Denpasar Timur Terimbas  

Produksi air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waribang terganggu dikarenakan rusaknya bendung karet sejak Desember 2023.

170
Ida Bagus Gde Arsana

Denpasar (bisnisbali.com)-Produksi air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waribang terganggu dikarenakan rusaknya bendung karet sejak Desember 2023. Kerusakan tersebut membuat timbunan pasir masuk ke sistem IPA Intake yang menyebabkan produksi menurun. Kondisi ini berimbas pada pelanggan di kawasan Denpasar Timur.

Direktur Utama (Dirut) Perunda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Gde Arsana didampingi Direktur Teknik I Putu Yasa mengatakan, produksi normal di IPA Waribang mencapai 270 liter per detik, sedangkan saat ini hanya 175-200 liter per detik. “Imbasnya ke pelanggan di Denpasar Timur seperti Jalan Gandapura, Sekar Jepun, Sekar Tunjung, Jalan Kecubung, Jalan Kertapura, Jalan Gumitir sampai ke Tangtu. Mereka dapat air tetapi kecil,” jelasnya, Senin (4/3).

Dikatakannya, selama ini pengolahan air di IPA Waribang masih bergantung pada bendung karet. Akan tetapi bendung karet yang mengalami robek kiri dan kanan tidak bisa lagi diperbaiki, melainkan harus diganti dengan yang baru. “Bendung karet kiri dan kanan robeknya parah saat banjir bandang Desember 2023 lalu. Sampai sekarang belum ada pergantian,” ungkapnya.

Menurut Bagus Arsana, penggantian bendung karet tersebut merupakan kewajiban Balai Wilayah Sungai (BWS). BWS sempat menganggarkan pada perubahan, namun dananya belum mencukupi sehingga harus berubah ke anggaran induk. “Kemarin sudah dilihat ke lapangan. Katanya sudah tahap tender Januari 2024,” ujarnya.

Oleh karena belum ada penggantian, pihak PDAM terpaksa membuat kisdam untuk mengurangi pasir masuk ke intake di IPA Waribang. “Sempat bisa meminimkan pasir dengan membuat kisdam, tetapi itu tidak bisa mengatasi pasir sepenuhnya. Bahkan, saat banjir bandang yang sering terjadi akhir-akhir ini, intake penuh pasir yang membuat kami harus hentikan produksi,” paparnya.

Ditambahkannya, PDAM Denpasar bahkan sudah menyiapkan penyedot pasir, tetapi penyedotan harus dilakukan bertahap. Karena terlalu tinggi dan tebal, pasir di depan bendung tetap masuk ke rumah pompa yang menyebabkan gangguan dan mengurangi kapasitas produksi. Bahkan, menyebabkan salah satu pompa rusak. *wid