Beban Puncak Nyepi Diprediksi Capai  919 MW

191
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Bali, Jamidi Hamid (kiri).

Denpasar (bisnisbali.com) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali memprediksi beban puncak saat Nyepi mencapai 919 mega watt (MW). Angka tersebut menurun dibandingkan beban puncak tertinggi yang pernah terjadi di tahun 2024 yaitu 1.107 MW.  Hal ini dipengaruhi liburnya aktivitas masyarakat saat Nyepi serta pemadaman lampu yang dilakukan.

Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Bali, Jamidi Hamid saat ditemui di Renon, Selasa (5/3) mengatakan, dengan penurunan beban puncak tersebut cadangan listrik di Bali menjadi meningkat. Dia mengatakan saat ini daya mampu di Bali mencapai 1.505 MW. Jika beban puncak saat Nyepi mencapai 919 MW maka akan ada cadangan sebesar 586,1 MW. “Jika dilihat dari daya mampu, maka kita ada cadangan sekitar 39 persen saat Nyepi. sungguh besar cadangan kita saat Nyepi,” terangnya.

Demikian dia mengatakan, melihat historis sistem kelistrikan di Bali saat Hari Raya Nyepi memang akan terjadi penurunan beban puncak. Hal tersebut dipengaruhi tidak beroperasinya beberapa instansi, perkantoran, toko toko serta lampu yang padam pada malam hari. Kondisi ini akan menyebabkan konsumsi listrik menurun. “Kalau kita lihat histori sistem kelistrikan di Bali saat Nyepi mengalami penurunan beban puncak,” katanya.

Saat Nyepi PLN UID Bali juga membangun posko siaga. Total ada 46 posko yang tersebut di Bali Timur 17 posko, Bali Utara 13 posko dan Bali Selatan 15 posko. Dari total jumlah posko tersebut ada 218 personel yang disiagakan.

Manager Komunikasi PLN IUD Bali I Made Arya menambahkan, seperti tahun tahun sebelumnya penurunan beban puncak saat Nyepi rata rata mencapai 35 persen.  “Pernah sampai 40 persen penurunannya, tapi keseringan 35 persen,” imbuhnya. *wid