Denpasar (bisnisbali.com) –Optimisme konsumen yang tetap terjaga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Galungan, Kuningan, Nyepi, puasa Ramadhan, dan Idul Fitri pada Februari dan Maret 2024 akan membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang lebih kuat dan perlu diiringi dengan langkah intensif dalam pengendalian inflasi.
Untuk itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota se-Bali telah berkoordinasi erat guna mengawal tetap terjaganya stabilitas pasokan dan harga komoditas pangan untuk menjaga daya beli masyarakat dan memastikan tingkat inflasi tetap dalam rentang kisaran target.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menyampaikan, berdasarkan survei konsumen Bank Indonesia pada Januari 2024 mengindikasikan optimisme keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di Provinsi Bali tetap terjaga. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan Januari 2024 yang tercatat sebesar 138,6 tetap terjaga pada area optimis (indeks > 100), meskipun terjadi sedikit perlambatan dibandingkan Desember 2023 yang tercatat sebesar 141,1.
“Meskipun dimikian, optimisme konsumen di Bali pada Januari 2024 masih lebih tinggi dibandingkan IKK nasional yang tercatat sebesar 125,” katanya.
Ia mengatakan tetap terjaganya optimisme keyakinan konsumen di Bali pada Januari 2024 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat berada pada area optimis, yakni masingmasing sebesar 134,3 dan 142,8.
Kondisi IKE tersebut dipengaruhi oleh beberapa komponen pembentuk IKE, yaitu penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu tercatat sebesar 130,5, ketersediaan lapangan kerja saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu tercatat sebesar 146,0 dan konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu sebesar 126,5.
“Kondisi IKE Bali tersebut juga lebih tinggi dibandingkan IKE Nasional yang berada pada kondisi optimis sebesar 115,6,” ujarnya.
Erwin menambahkan bahwa ekspektasi konsumen Bali terhadap kondisi ekonomi ke depan berada pada kondisi optimis dengan indeks sebesar 142,8 pada Januari 2024. Optimisnya kinerja IEK di Provinsi Bali saat ini dipengaruhi oleh beberapa komponen pembentuk IEK yang tetap terjaga pada area optimis yaitu indeks ekspektasi kegiatan usaha 6 bulan mendatang sebesar 149,5, indeks ekspektasi penghasilan 6 bulan mendatang sebesar 139,0 dan indeks ketersediaan lapangan kerja 6 bulan mendatang sebesar 140.
Kondisi IEK Bali sejalan dengan kondisi IEK nasional yang tetap terjaga pada area optimis sebesar 134,5 pada periode Januari 2024. *dik