Denpasar (bisnisbali.com) –Peran digital sangat membantu perkembangan dan pertumbuhan para pelaku UMKM dalam memasarkan produknya. Digitalisasi bukan lagi sebuah media pilihan melainkan sebuah keharusan untuk menggerakan sektor riil seperti pelaku usaha kecil menengah di Bali.
Demikian tertuang dalam pertemuan bersama pelaku usaha UMKM Bali yang digelar KPw BI Bali di Denpasar. Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja menyampaikan pertumbuhan ekonomi Bali yang mencapai 5,72 sudah cukup baik dan inflasi terjaga. Kondisi ini mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini di mana sektor utamanya adalah pariwisata serta didukung dengan adanya lapangan usaha akomodasi, jasa dan perdagangan. “Ini ikut membuat peran UMKM di Bali semangat menggerakan pariwisata di Bali,” kata Erwin.
Erwin mengatakan dengan kehadiran 5, 8 juta wisatawan mancanegara memberi ruang lebih pada pelaku usaha di Bali. “Ini kesempatan yang baik untuk memberikan peluang kepada teman teman UKM, dan hari ini kami ingin mendengar masukan apa saja dari pelaku UKM dalam upaya meningkatkan kinerja, kualitas tidak saja lokal melainkan nasional bahkan internasional,” ucapnya.
Erwin menjelaskan, masukan para UMKM yang hadir hari ini dapat diketahui apa yang harus dilakukan ke depan, sehingga bisa melakukan penguatan UMKM di masa depan. Ada tambahan ilmu dan bekal untuk masuk di dunia digital dengan menghadirkan para platform digital dalam mesarkan produknya.
Menurutnya guna menjaga peran UMKM di Bali, ada 3 hal yang menjadi fokus yang perlu diperhatikan. Pertama mendorong menjaga stok pangan. Kedua, lokal ekonomi development seperti keunggulan pertanian, perkebunan dan sebagainya. Ketiga, bagaimanana mendorong UMKM melakukan ekspor, tentunya melihat permintaan atau demand yang tinggi.
“Hemat saya tiga langkah itu, makin memberikan kontribusi untuk Bali, jadi peran digitalisasi sangat signifikan,” tegas Erwin.
Sementara itu, I Wayan Jarta selaku Ketua Harian Dekrasnasda Provinsi Bali mewakili Ketua Pj Dekranasda Provinsi Bali menyebutkan ratusan UMKM di bawah binaan BI menuju akselerasi global patut diapresiasi. Hal ini mendorong peran UMKM di Bali ke arah lebih maju, dan berkembang di tengah masyarakat global. “Digitalisasi bukan lagi sebuah media pilihan melainkan sebuah keharusan untuk menggerakan sektor riil seperti pelaku usaha kecil Menengah di Bali. Kami terus mensuport umkm pelaku kerajinan agar produknya berkembang terlebih Bali memiliki karya yang unik sehingga mampu memberikan nilai lebih bagi bagi perajin,” paparnya. *dik