Denpasar (bisnisbali.com)-Kelangkaan elpiji 3 kilogram kembali terjadi. Sejak beberapa hari terakhir ini pedagang eceran kehabisan stok. Demikian juga sebagian warga yang mengaku kebingungan mencari keberadaan melon tersebut.
Salah satunya diakui oleh pedagang ecer di wilayah Ubung Kaja, Pak Eka. Saat diwawancarai Selasa (20/2), ia mengatakan, kekosongan sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. “Lagi kosong, di mana-mana tidak ada,” katanya.
Kelangkaan elpiji 3 kilogram juga diakui oleh salah satu pangkalan yang ada di Kelurahan Penatih yakni Pangkalan Bayu Sedana. Pemilik pangkalan Agung Putra Negari mengatakan, kelangkaan terjadi sejak 8 Februari lalu. Dirinya mengaku terakhir mendapat kiriman pada Jumat, 16 Februari 2024 sebanyak 60 tabung. Padahal, pangkalan ini mendapat kiriman elpiji 3 kilogram setiap dua hari hingga tiga hari sekali. “Sekarang ada sedikit sisa stok. Kemungkinan besok akan dikirim lagi,” katanya.
Menurutnya, salah satu penyebab kelangkaan tersebut dikarenakan adanya banyak libur selama Februari 2024 ini. Pertama libur pada 8 Februari yakni Isra Miraj, kemudian libur Imlek pada 10 Februari 2024 dan libur Pemilu pada 14 Februari 2024. “Karena libur itu jadwal pengiriman agak kacau,” katanya.
Selain itu, ia juga mendapat informasi dari distributor memang pasokan juga agak seret. Terkait kelangkaan yang terjadi warga Denpasar mengeluh. Salah satunya dialami oleh warga Panjer, Ketut Widiani yang mengaku sulit mendapatkan elpiji 3 kilogram sejak Rabu, 14 Februari 2024 lalu. “Saya mencari ke semua warung, semua mengatakan habis saat itu,” katanya.
Dengan kelangkaan elpiji 3 kilogram ini, ia mengaku tidak memasak, melainkan hanya membeli lauk matang saja setiap harinya. Dirinya kemudian kembali berkeliling pada 15 Februari 2024 dan hanya mendapatkan satu elpiji setelah berkeliling ke banyak warung.
“Untung saya dapat dan saya harus irit menggunakan ini. Karena banyak tetangga yang mengeluh tak dapat elpiji, termasuk tadi pagi juga banyak tetangga mengatakan kesulitan dapat elpiji,” katanya.
Hal yang sama juga dirasakan Ni Nengah Suryantini yang tinggal di Kesiman Denpasar. Ibu dua anak ini mengaku sudah keliling mencari elpiji 3 kilogran dan semua kosong. Bahkan ia sempat mencari di dua pangkalan elpiji di kawasan Jalan Akasia XVI juga tidak ada stok. “Beberapa minimarket juga sudah saya datangi, juga tidak ada ketersediaan stok elpiji,” katanya.
Kemudian setelah di dua pangkalan kosong, pihaknya mencoba mencari di SPBU di Jalan Hang Tuah, namun juga kosong. “Beberapa hari ini warung-warung yang biasanya menjual elpiji 3 kilogram sudah tidak menjual lagi,” katanya. *wid