Tabanan (bisnisbali.com)-Kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Tabanan banyak dalam kondisi tidak aktif saat ini. Itu tercermin dari data base Dinas Perikanan Tabanan. Jumlah kelompok pembudidaya ikan tercatat 567, namun yang aktif di bawah 50 persen.
Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Tabanan Ir. I Kade Artina menjelaskan, saat ini jumlah pembudidaya ikan yang aktif hanya berkisar 200 kelompok. ”Memang secara keseluruhan banyak ada kelompok, namun tidak semuanya aktif. Yang aktif hanya sekitar 200 kelompok,” tuturnya, Jumat (16/2).
Jumlah sekitar 200 kelompok itu di luar nelayan tangkap dengan rata-rata jenis ikan yang dibudidayakan berupa lele, nila dan karper. Sementara jumlah kelompok nelayan tangkap pembudidaya ikan di Tabanan kurang lebih 90 kelompok dan jumlah kelompok dari pengolahan ikan sebanyak 62 kelompok.
Artina menjelaskan, banyaknya kelompok pembudidaya ikan yang tidak aktif dipicu oleh salah pengelolaan usaha dan permasalahan permodalan. Selain itu, banyak kelompok pembudidaya yang tidak aktif disebabkan masih tercatat di database Dinas Perikanan Tabanan sebagai aset atau pengingat bahwa kelompok bersangkutan sebelumnya sempat mendapat bantuan.
“Data kelompok yang tidak aktif ini merupakan kumulatif dari tahun-tahun sebelumnya. Jumlahnya tercatat cukup banyak seiring tumbuh dan vakumnya usaha kelompok yang juga cukup banyak selama ini,” kilahnya.
Mencegah bertambahnya jumlah kelompok pembudidaya ikan yang tidak aktif, pihaknya mengupayakan dengan gencar melakukan sosialisasi dan pendampingan sebelum kelompok tersebut dikukuhkan oleh perbekel untuk kemudian terdaftar di Dinas Perikanan Tabanan. Satu kelompok pembudidaya ikan rata-rata beranggotakan minimal 10 orang. *man